Mohon tunggu...
ahmad azzam dhiaulhaq
ahmad azzam dhiaulhaq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa dan santri

Pengetahuan jangan cuma dipendam dalam kepala. jangan hanya jadikan ia sebagai koleksi-koleksi yang sia-sia. tulislah. tulislah.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Siapa Menanam, Akan Mengetam: Tetap Berkarya di Padatnya Kesibukan

3 Juli 2023   17:15 Diperbarui: 3 Juli 2023   17:47 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

              Keberanian tidak lahir begitu saja. Keberanian perlu dipelajari. Berani belajar, belajar berani. Itulah kesimpulan yang saya dapat ketika selesai mewawancarai sosok perempuan gigih penuh inspirasi. Sayyidah Ilma Nisa, mahasiswa UMY yang berhasil mengalahkan kemalasannya di tengah padatnya kesibukan-kesibukan. Seorang mahasiswa visioner yang menorehkan prestasi di berbagai bidang, meskipun banyak hambatan, kata menyerah tidak pernah ada di kamus kehidupannya.

             Sayyidah Ilma Nisa atau yang kerap dipanggil Hilma merupakan Mahasiswa sarjana yang lahir di kota Kendari, Sulawesi, yang sekarang sedang menempuh pendidikan di UMY, kota yang jauh dari tempat di mana ia lahir. Hilma sedari SMP memang sudah terbiasa merantau ke negeri orang, kampung halamannya ia tinggalkan demi menuntut ilmu dan mengenyam pengalaman-pengalaman yang tiada batasnya, tuturnya.

            Satu hal yang membuat saya terkesima adalah bahwa ia, sebagai mahasiswa, di tengah padat dan ruwetnya tugas perkuliahan, mampu menjadi bintang di bidang akademik maupun non-akademik. Ia pernah menjadi perwakilan mahasiswa UMY dalam program student exchang, memenangi berbagai lomba kepenulisan bahasa Indonesia maupun asing, bahkan, tahun ini Hilma mendapat prediket Juara 3 Mahasiswa Berprestasi UMY tahun 2023, pemerima berbagai beasiswa dan masih banyak pengalaman inspiratif lainnya.

            Hal ini yang membuat saya bingung, biasanya seorang mahasiswa hanya aktif dan berprestasi di salah satu bidang saja, anatara akademik dan non akademik, namun Hilma berbeda. Apa sebenarnya motivasi atau prinsip yang menjadikan seorang Hilma ini namanya mengangkasa bagai superstar sekaligus mencahaya bagai bintang yang menginspirasi teman-teman sebayanya. Barangkali inilah perjalanan berkaryanya di tengah kesibukan perkuliahan yang bisa kita ambil poin-poin inspiratifnya.

Sibuk itu tidak ada. Ini hanya masalah prioritas.

            Lulusan gontor ini memiliki prinsip bahwa sibuk itu sebenarnya tidak ada, orang-orang hanya belum mampu memanajemen waktu dengan baik, sehingga tugas terlihat menumpuk, jadwal terlihat padat bertabrakan, dan problematika lainnya, padahal tidak.

            "Namun saya mengatasi hal-hal ini dengan berusaha menentukan skala prioritas tentunya, dengan membuat to do list, plan harian, dan biasanya dengan afirmasi positif di tiap harinya dan jangan lupa untuk sedekah. Membuat to do list, schedule, atau plan harian itu menurut saya penting. Agar kita bisa fokus mengerjakan apa yang menjadi prioritas dalam sehari itu dan bisa totalitas. Selanjutnya Afirmasi positif (self talk)." Tuturnya ketika saya menanyakan bagaimana ia bisa memanajemen waktu.

Hambatan dari faktor internal dan eksternal pasti ada.

            "Faktor internal terkadang dalam hati sering timbul keraguan untuk melakukan sesuatu, berfikir macam-macam yang mungkin belum terpikirkan oleh orang lain. Terkadang, "kalau aku gini, nanti gini ngga ya, nanti orang-orang pendapatnya gimana ya?" dan sebagainya." Tuturnya.

            Hilma juga menjelaskan bahwa masalah ini bisa kita selesaikan dengan cara menanamkan pikiran positif di dalam pikiran, dan keyakinan yang utuh bahwa kita sedang mengerjakan hal baik yang pasti nanti akan Allah bantu dengan karuniaNya. Ia juga mengatakan bahwa kita tdak bisa membuat orang lain senang. Itu hal yang mustahil. Kita hanya perlu memastikan bagaimana Allah ridho terhadap kita. Bukan yang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun