Aku pernah menjadi serakahan rumput yang tidak pernah
kering dengan bercak-bercak tadah hujan
Aku terhempas dengan angin yang menggulung
Aku hanya butiran debu yang dekil
maka bukan apa-apa
Dunia ini begitu abstraknya
Seperti halnya aurora, aku tidak mengetahui dari mana dia datang
hanya lenguhan angin dingin yang menandainya
Aku ini hanya sebutir debu…!
Â
Aku menemukan...
Â
Namamu berserak dalam tulisan-tulisanku
(Kau) mengenalkan pada misteri yang menjadi harmoni hidup
oh, tidak bukan, aku selalu menyapamu dalam setiap alir nadi hidup
Setiap saat...
Dinikmati dan diresapi
Â
Menyapamu dengan sajak adalah prasasti
Yang membuat aku terus hidup
Purnama keduabelas...
Â
Kedai Imajinatif, Februari 2016
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI