Mohon tunggu...
Isom Rusydi
Isom Rusydi Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Orang Kampung

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pendidikan Holistik Rasulullah SAW., Sebuah Teladan Sepanjang Masa

8 Juli 2015   01:35 Diperbarui: 8 Juli 2015   02:00 907
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pentingnya akan pendidikan terbukti dengan turunnya wahyu pertama yang disampaikan kepada beliau yang menyuruh beliau membaca, iqra’. Selain menyuruh untuk membaca, wahyu ini juga mengandung suruhan belajar mengenali Allah swt.. memahami fenomena alam serta mengenali diri yang merangkumi prinsip-prinsip aqidah, ilmu, dan amal. Ketiga prinsip ini merupakan falsafah primordial pendidikan Islam. Dalam Tafsîr ibnu Kastîr, disebutkan bahwa selain sebagai wahyu pertama yang menjadi rahmat kepada umat Islam, ayat ini juga menjadi anugerah Allah swt. untuk mengajarkan sesuatu yang tidak diketahui oleh umat manusia, memuliakan dan menempatkannya ke derajad yang tinggi dengan ilmu.

Di masa Rasulullah saw. masjid adalah sentra tranformasi ilmu yang fundamental yang  selain aktivitas social, politik dan lainnya. Maka Rasulullah saw. menjadi masjidkan Nabawi sebagai pusat penyampain ilmu pertama. Di masjid ini terjadi tarsnfer ilmu pengetahun antar umat muslimin terutama pengajaran agama Islam. Rasulullah saw. terlibat langsung dalam kegiatan pendidikan ini. Ketika Rasul menyampaikan ilmu, hadir para sahabat yang siap menerima ilmu dari beliau. Mereka akan belajar banyak hikmah darinya dan mendengarkan ayat-ayat al-Quran yang dibacakan beliau. Ketika Rasulullah saw. tidak bersama mereka, para sahabat senior menyampaikan pelajaran yang telah mereka dengar terlebih dahulu. 

Ada kisah masyhur yang mencerminkan karakter pencari ilmu yang sungguh-sungguh dan yang setengah-setengah bahkan yang enggan untuk mencari ilmu. Suatu hari Rasulullah saw. duduk di masjid menyampaikan pengajian kepada sahabat-sahabatnya. Tiba-tiba ada tiga orang laki-laki datang. Keduanya bergabung dengan majelis Rasulullah saw. seraya mengucapkan salam, yang pertama ketika melihat ada tampat duduk dalam pengajian tersebut  ia duduk dan mengikutinya  dan yang kedua duduk dengan malu-malu di belakangnya. Adapun yang ketiga pergi keluar. Ketika Rasulullah saw. selesai menyampaikan pengajian, beliau bersabda: Tahukah kalian tentang kabar tiga orang yang bergabung tadi, bahwa yang pertama telah mendekat kepada Allah swt. maka Allah swt. mendekatkannya denganNya. Adapun yang kedua dia telah bersikap malu-malu kepada Allah swt., maka Allah swt.pun besikap malau-malu kepadanya, dan yang terakhir dia telah berpaling dari Allah swt., maka Allah swt. pun berpaling darinya.[1]

Salah satu faktor terpenting dalam kesuksesan pendidikan Rasulullah saw. adalah kerena beliau menjadikan dirinya sebagai teladan bagi umatnya. Rasulullah saw.adalah al-Quran yang hidup. Dalam diri Rasulullah saw. tercermin semua ajaran yang ada dalam al-Quran yang diaplikasikan dalam bentuk nyata. Beliau adalah pelaksana pertama semua perintah Allah I dan meninggalkan semua laranganNya. Oleh karena itu para sahabat dimudahkan dalam mengamalkan semua apa-apa yang diajarkan oleh beliau.

Dalam sistem pendidikan Rasulullah saw. tidak mengeluarkan pengakuan kelulusan dengan adanya ijazah atau gelar. Sistem pendidikan beliau pula tidak ada indeks prestasi atau nilai akumulatif sebagai faktor naik tidaknya seorang murid. Namun tolok ukur dari nilai tertinggi dalam sistem pendidikan beliau adalah ketakwaan kepada Allah swt. Ukuran takwa terletak pada akhlak dan amal shaleh yang dilakukan oleh masing-masing sahabat. Dengan adanya sistem pendidikan seperti itu, lulusan dari metode pendidikan beliau adalah orang yang langsung mengamalkan ajarannya, beramal dengan ilmu yang diperoleh karena Allah swt.

Media Transformasi Ilmu di Masa Rasulullah saw.

  1. Dar al-Arqam

Rasulullah saw. menggunakan rumah Arqam bin Abi Arqam di al-Safa sebagai tempat pertemuan dan pengajaran. Jumlah umat Islam yang hadir pada masa-masa awal masih sangat minim, tapi seiring perkembangan waktu mereka bertambah hingga 38 orang yang terdiri dari golongan bangsawan Quraisy, pedagang, dan hamba sahaya. Di Dar al-Arqam ini pula Rasulullah saw. mengajarkan wahyu yang diterimanya kepada umat Islam. Beliau membimbing mereka menghafal, menghayati, dan mengamalkan ayat-ayat suci yang diturunkan kepadanya.[2]

  1. Masjid

Selain sebagai tempat ibadah dan tempat penyeselaian permasalah umat, masjid juga difungsikan sebagai media penyampai ilmu sekaligus madrasah bagi orang-orang yang ingin menuntut ilmu. Di masjid Rasulullah saw. mengajar dan memberi khutbah dalam bentuk halakah di mana para sahabat duduk mengelilingi beliau untuk mendengar dan melakukan tanya-jawab berkaitan urusan agama dan kehidupan sehari-hari.[3]

  1. Suffah

Al-Suffah merupakan ruang atau bangunan yang bersambung dengan masjid. Suffah juga bisa dikatakan sebagai sekolah kerena kegiatan pengajaran dan pembelajaran dilakukan secara teratur dan sistematik. Contohnya Masjid Nabawi yang mempunyai suffah yang difungsikan sebagai majelis ilmu. Lembaga ini menjadi semcam tempat tinggal bagi sahabat yang tidak atau belum mempunyai tempat tinggal tetap. Sahabat yang tinggal di suffah disebut Ahl al-Suffah.

  1. Kuttab

Lembaga ini didirikan oleh bangsa Arab sebelum kedatangan Islam yang bertujuan untuk memberi pendidikan kepada anak-anak. Namun lembaga ini tidak mendapat perhatian baik dari masyarakat karena kesadaran mereka terhadap ilmu masih sangat minim. Di lembaga ini guru-guru mengajar dengan sukarela tanpa dibayar.

Media Transformasi Ilmu Pasca Rasulullah saw.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun