Mohon tunggu...
ahmad Atssabit
ahmad Atssabit Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswa FEB Uhamka

Artikel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hutang Usaha

12 Juli 2024   16:08 Diperbarui: 12 Juli 2024   16:08 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

A. Pengertian hutang

Hutang merupakan sebuah kegiatan dalam meminjam sesuatu nilai dengan jaminan pengembalian nilai yang sesuai maupun ada bunganya yang akan dilunaskan ketika jatuh tempo. 

B. Pembagian hutang

Dibidang ke ilmuan Hutang di bagi menjadi dua yaitu : 

1.Hutang lancar atau Hutang jangka pendek

2.Hutang jangka panjang

C.Pengertian hutang lancar ( current liabilities) 

Yang namanya hutang lancar berarti masa pembayaran hutang tersebut  < 1 tahun Menurut PSAK NO. 1 kewajiban di kalsifikasi kan sebagai hutang jangka pendek jika ; 

(a) diperkirakan akan diselesaikan dalam jangka waktu siklus normal oprasi perusahaan ; atau (b) jatuh tempo dalam waktu 12 bulan dari tanggal neraca. Semua klasifikasi kewajiban diluar itu harus dimasukan dalam hutang jangka panjang. 

Hutang lancar (current assets) bisa disebut hitang jangka pendek atau kewajiban jangka pendek (short term liabilities) 

D. Penilaian Hutang lancar

Umumnya kewajiban akan dinilai sebesar present value (nilai sekarang) arus kas keluar yang digunakan untuk melunasi kewajiban tersebut. Hutang lancar yang biasa dikenal kewajiban jangka lendek akan dinilai dan dilaporkan dalam laporan keuangan sebesar nilai jatuh tempo. Biasanya Hutang lancar umum nya tidak besar, ini bisa disebabkan karna jangka waktu yang relatif pendek. 

E. Pembagian Hutang lancar

Dibagi menjadi 3 baguan, yaitu:

a. Hutang yang jumlah nya dapat ditentukan dengan pasti 

yaitu semua kewajiban yang akan dibayar dimasa yang akan datang yang jumlah dan tanggal jatuh tempo nya sudah pasti. 

Contoh ; 

  • Hutang wesel 
  • Hutang dagang
  • Hutang biaya
  • Hutang deviden
  • Hutang pendapatan
  • Hutang jangka pendek yang jatuh tempo
  • Setoran dari pihak ketiga
  • Hutang bonus

B. Hutang yang jumlahnya ditaksir atau diperkirakan 

yaitu hutang yang jumlahnya belum jelas tetapi kewajibannya sudah pasti, maka pada tanggal neraca dilakukan Perhitungan jumlah kewajiban dengan cara taksiran. 

  • Taksiran hutang jangka pajak
  • Taksiran hutang garansi
  • Taksiran hutang pensiun

C. Hutang bersyarat

Yaitu kewajiban yang timbul akibat adanya peristiwa yang terjadi di masa yang akan dan bukan akibat adanya transaksi di masa lalu sehingga hutang jenis ini tidak ada kepastian mengenai jumlahnya ,kepada siapa kewajiban tersebut harus dibayarkan dan Kapan tanggal jatuh temponya. 

Contoh:

  • Piutang yang digadaikan
  • Piutang wesel didiskontokan
  • Sengketa hukum
  • Keterikatan dengan perjannian

F. Sekilas tentang hutang bonus

Untuk meningkatkan semangat kerja karyawan maka biasanya perusahaan di akhir tahun memberikan bonus kepada sebagian atau seluruh karyawan .sedangkan besarnya bonus yang diberikan bisa didasarkan pada:

1) gaji pokok

Jika besarnya bonus didasarkan pada gaji pokok maka dalam perhitungannya tidak ada masalah karena jumlah bonus yang dibayarkan dapat diketahui dan ditentukan Jauh sebelum dibayarkan . 

2) laba tahun berjalan

Jika besarnya bonus dihitung pada laba, maka masalah yang timbul adalah laba yang mana sebagai dasar penentuan besarnya bonus. Ada beberapa dasar yang bisa digunakan, yaitu:

  • Laba sebelum bonus dan pajak 
  • Laba setelah bonus tetapi sebelum pajak 
  • Laba setelah pajak tetapi sebelum bonus
  • Laba setelah bonus dan pajak

Untuk memudahkan perhitungan maka dari beberapa dasar perhitungan bonus diatas dapat dibuat kan persamaan berikut:

B=bl

B=b(I-B)

B=b(I-T)

B=b(I-B-T)

dimana;

b  =tarif bonus

I  = laba sebelum bonus 

B  = bonus dalam rupiah 

T = pajak

adapun pajak (T) dapat dihitung dengan memasukkan tarif pajak (t) dalam persamaan .sehingga persamaan pajak adalah sbb :T =t(I-B)

G. Penyajian hutang lancar 

Menurut PSAK No. 01, hutang lancar adalah kelompok hutang yang harus dilaporkan paling atas neraca . Dalam kelompok ini , setiap jenis hutang dicantumkan secara terpisah dan informasi mengenaijangka waktu utang wesel serta informasi penting  lainnya harus diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan . Cara penyajian yang umum dalam praktiknya adalah dengan mencantumkan hutang wesel paling atas kemudian hutang dagang ,dan berikutnya utang lancar lain nya.

H. Contoh kasus hutang lancar 

1.Hutang wesel

pada tanggal 02 november 2017 PT.INDO BAKTI meminjam uang dari Bank BNI sebesar Rp.30.000.000,-dengan bukti pinjaman berupa wesel bayar dengan jangka waktu 120 hari dan bunga 18% . Buatlah jurnal nya .


penyelesaian :

02/11/17  Cash                                                         Rp.30.000.000

Notes payble                                       Rp.30.000.000


31/12/17  Interest expanse                                 Rp.872.876.715

Interest payble                                   Rp.872.876.715(*)

(*)59/365 x 18% X 30.000.000


01/01/18  Interest payble                                    Rp. 872.876.715

Interest expanse                                  Rp.872.876.715


02/03/18 Notes payble                                         Rp.30.000.000

   Interst expanse                                   Rp.  1.775.342,5

cash                                                            Rp.31.775.342,5(*)

(*)120/365 x 18% x 30.000.000




Demikian Tugas penulisan artikel pengantar akuntansi

karya : Ahmad Ats Tsaabit R

Dosen pengampuh : Mulyaning Wulan M.Ak

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun