Setiap hari mentari tak pernah telat
Menitipkan cahaya
di dapur
di kamar mandi
di ruang tamu
di kamar tidur
Demi menerangi remangnya ruang
Cahaya yang gemar sekali menata ulang gelas dan piring
Menyelimuti bintang-bintang ketika terang
Menguapkan benda-benda tiada guna
Mentari selalu melihatnya sepanjang hari
Dari waktu ke waktu
Dari musim ke musim
Dari tempat ke tempat
Cahaya itu ada dimana saja
Ketika Ibu sedang di kamar
Di situ ada cahaya
Ketika Ibu sedang di dapur
Di situ ada cahaya
Ketika Ibu sedang di teras
Di sana pun ada cahaya
Ketika ibu pergi ke pasar
Cahaya selalu setia menemaninya
Ibu tak terlihat lemah di depan cahaya
Namun, ketika hari mulai meremang
dan cahaya perlahan hilang
Sesekali Ibu menarik nafas panjang
dan menghembuskan nafas
Teringat kecemasannya
kekhawatirannya
penyesalannya
harapannya
Menutup hari lewat istighfar
Semua boleh pergi
Kecuali Ibu
Kalau Ibu pergi
Dunia berhenti
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H