Berapi-api malam yang redup
Angin menghempas menelusuri mata yang kosong
Bulan menyaksikan anak yang menghibur ayahnya
Ayah yang meniup umurnya di sepanjang trotoar
Jalanan jadi tempat opname motor
Kadang seharian, kadang pula sepekan
Dan, ada pula ia lupa pemiliknya
Dibiarkannya berdebu, berkarat, dan usang
Buku dan pensil digendongnya sepanjang hari
Mencoba memahami diktat kehidupan
Setiap hari dijejali aneka ragam kebimbangan
Ia menemukan warna baru dalam harinya
Tak hanya hitam, putih, merah, dan ungu
Kini gadis kecil melihat abu-abu di telapak kakinya
Pada pagi belajar mengenal diri
Siang hari praktik menghargai
Di malam waktunya evaluasi diri
Si gadis yang muram
Rembulan menjadi pucat
Si gadis yang ceria
Rembulan pun berbahagia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H