Kau bertanya dimana kami?
biar kujawab gamblang
:
"masih nomaden Adinda.."
Sungguh, dua puluh tahun telah berlalu
tapi kami masih tergagap mencari kemandirian
--secara politik, ekonomi, keimanan pun kemantapan hati.
Kami masih gamang mengambil kesempatan dan mencuri momentum
masih hanya sekadar pengiring, pendukung bahkan penjilat
dari para godfather-godmother
yang masih selalu eksis hingga kini
Kami belum jadi apa-apa dan tidak juga berbuat apapun
hanya mencari remah-remah kecil demi bertahan hidup
--ya, hanya bertahan hidup
Kalian bertanya dimana kami,
jika di panggung kami kehilangan independensi
jika di bawahnya kami hanya pengangguran yang norak dan kemana-mana sibuk mengoceh (dengan kebanggaan yang kosong)
:
"Aku ini Aktivis 98.."
Puih!
Duri, 25/09/2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H