Mohon tunggu...
Ahmad Arifin Pahu
Ahmad Arifin Pahu Mohon Tunggu... Petani - ???

Seorang Penulis, Konsultan Pembangunan Desa dan Petani Berkacamata, tinggal di Simpang Puncak Pasar Sidomulyo, Duri, Riau.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Balada Negeri Asap-asap

25 Desember 2019   21:42 Diperbarui: 27 Desember 2019   17:30 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Taukah kau bagaimana rasanya terpapar asap?

datang sini biar kuceritakan dan kaupun merasakan

tentang matahari yang terik
udara diam angin tak bergerak
kabut kelabu berabudebu  
Sumuk!

tentang tensi tinggi mata pedih hati perih
juga napas sesak dan hidup yang rusak

datanglah kemari Tuan
jangan duduk manyun disana
di ruang berase dan menonton tivi berita siang
lalu berkata (culas),  "Asapnya belum parah kok.."

belum parah apamu?!
ini: bencana, bangsat!

ini: tragedi, laknat!
sekali setahun menerpa kami menimpa negeri kami
seolah-olah itu biasa
seakan-akan itu lumrah
--padahal hanya karena Telengas yang lalai bertugas!

Duri, 24/09/2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun