Taukah kau bagaimana rasanya terpapar asap?
datang sini biar kuceritakan dan kaupun merasakan
tentang matahari yang terik
udara diam angin tak bergerak
kabut kelabu berabudebu Â
Sumuk!
tentang tensi tinggi mata pedih hati perih
juga napas sesak dan hidup yang rusak
datanglah kemari Tuan
jangan duduk manyun disana
di ruang berase dan menonton tivi berita siang
lalu berkata (culas), Â "Asapnya belum parah kok.."
belum parah apamu?!
ini: bencana, bangsat!
ini: tragedi, laknat!
sekali setahun menerpa kami menimpa negeri kami
seolah-olah itu biasa
seakan-akan itu lumrah
--padahal hanya karena Telengas yang lalai bertugas!
Duri, 24/09/2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H