Indonesia tidak bisa dikatakan maju apabila masih banyak masyarakat yang mengalami kemiskinan. Angka kemiskinan di Indonesia masih tergolong tinggi. Berdasarkan data BPS, angka kemiskinan tertinggi di sumbangkan oleh Provinsi Jawa Timur.
Menurut data BPS, kurang lebih 4.775.000 penduduk miskin tinggal di Jawa Timur. berdasarkan laporan BPS, Jawa Timur adalah Provinsi yang menyumbangkan angka kemiskinan tertinggi di Indonesia, yaitu sekitar 4,7 juta jiwa. Bahkan daerah penghasil migas seperti Bojonegoro pun masuk peringkat ke- 9 daerah termiskin di Jawa Timur.
Dari hasil data penduduk miskin tersebut, Jawa Timur ada di urutan pertama provinsi yang menyumbang angka kemiskinan terbanyak di Indonesia, yaitu sekitar 4.775.000 penduduk miskin. Lebih dari 3.2 juta penduduk berada di pedesaan dan 1.5 juta di kota-kota besar dengan batas penghasilan per bulan berada di angka Rp 318.000.
Jawa Timur adalah sebuah provinsi di bagian timur Pulau Jawa. Ibu kotanya yang terletak di Kota Surabaya. Jawa Timur memiliki wilayah terluas di antara 6 provinsi di Pulau Jawa, dan memiliki jumlah penduduk terbanyak kedua di Indonesia setelah Jawa Barat.Â
Jawa Timur dikenal sebagai pusat Kawasan Timur Indonesia, dan memiliki signifikansi perekonomian yang cukup tinggi, yakni berkontribusi 14,85% terhadap Produk Domestik Bruto nasional.
Walaupun Jawa Timur bukan termasuk daerah terbelakang seperti Papua dan Nusa Tenggara Timur, serta tingkat kontribusi perekonomian di Jawa Timur juga terbilang tinggi, namun Jawa Timur menjadi sarang bagi penduduk miskin di Indonesia.
Kabupaten Sampang menempati urutan pertama dengan jumlah presentase kemiskinan tertinggi di Provinsi Jawa Timur, yaitu sebesar 27,9% dari total jumlah penduduknya (BPS, 2015). Urutan kedua dan ketiga diikuti Kabupaten Bangkalan dan Kabupaten Probolinggo masing-masing sebesar 24,7% dan 22,2%.
Sedangkan daerah yang memiliki jumlah presentase kemiskinan terendah adalah Kota Batu sebesar 4,47% dari total jumlah penduduknya yang hanya berkisar 195 ribu. Kemudian diikuti Kota Malang dan Kota Madiun masing-masing sebesar 5,21% dan 5,37%.
Jumlah penduduk Kabupaten Malang menurut catatan BPS (2016) sebesar 2.560.675 jiwa, terbagi dari penduduk laki-laki sebanyak 1.286.876 orang, dan jumlah penduduk perempuan 1.273.808 orang. Meskipun disebut sebagai kawasan perkotaan, namun juga tidak luput dari adanya kemiskinan.
Seperti observasi yang telah kami lakukan pada masyarakat Pulosari Kota Malang yang sebagian besar penduduknya bekerja sebagai pemulung. Observasi yang telah kami lakukan menunjukkan adanya persaingan yang ketat tentang penerimaan tenaga kerja sehingga menyingkirkan masyarakat yang memiliki pendidikan yang rendah untuk bersaing dalam memperoleh pekerjaan.
Adanya persaingan yang ketat menyebabkan masyarakat yang memiliki pendidikan rendah pasrah dan memilih pekerjaan sebagai pemulung.