Mejadi Sarjana Dan Menciptakan Etika Kebahagian Aristotle
Pendidikan tinggi adalah fase penting dalam hidup seseorang. Menjadi seorang sarjana bukan hanya menyelesaikan pendidikan formal; menjadi seorang sarjana juga memikul tanggung jawab besar untuk membangun moralitas, kemampuan intelektual, dan karakter. Selama proses ini, filsafat klasik seperti yang diajarkan oleh Aristotle masih dapat membantu seseorang dalam perjalanannya. Kebahagiaan, atau "hidup yang baik", atau eudaimonia, adalah salah satu konsep utama yang dia tawarkan.
Menurut Aristotle, hanya dengan menjalani kehidupan yang bermakna dan berlandaskan kebajikan yang dapat dicapai kebahagiaan sejati. Hal ini memberikan panduan penting bagi mahasiswa pascasarjana untuk memahami arti kebahagiaan, peran moral, dan cara membangun kebahagiaan dalam kehidupan pribadi dan sosial mereka. Tiga pertanyaan utama akan dibahas dalam artikel ini: Mengapa moral sangat penting untuk menjadi sarjana? Kenapa kebahagiaan dipandang
Untuk alasan apa etika sangat penting untuk menjadi seorang sarjana?
1. Pendidikan adalah proses pembentukan karakter
Aristotle menganggap manusia sebagai makhluk rasional dan sosial. Oleh karena itu, tujuan pendidikan bukan hanya untuk meningkatkan kemampuan kognitif tetapi juga untuk membentuk karakter moral yang teguh. Dalam situasi ini, gelar sarjana tidak hanya menunjukkan penguasaan ilmu pengetahuan, tetapi juga menunjukkan kemampuan seseorang untuk menjadi orang yang bermoral, jujur, dan dapat membantu masyarakat.