Kulon Progo-Â Merti Dusun sering disebut juga dengan Bersih Desa, hakikatnya sama dengan makna simbol rasa syukur masyarakat kepada sang Pencipta atas apa yang telah diberikan. Karunia tersebut dapat berupa rejeki yang melimpah, keselamatan, ketentraman, serta keselarasan hidup di dunia.
Dusun Pundak lor merupakan salah satu pedukuhan di wilayah Kapanewon Nanggulan paling Utara. Dahulu Pundak lor sebelum tahun 1946 merupakan salah satu pedukuhan di wilayah kalurahan Pundak yang dipimpin oleh bapak Pademo, kemudian pada 1946 kalurahan pundak digabungkan dengan Kelurahan Boto dan Kelurahan Kenteng menjadi 1 kalurahan kembang. Bergabungnya 3 Kelurahan tersebut pada tanggal 16 Desember 1946 atas kesepakatan bersama Kelurahan gabungan ini. Kelurahan gabungan ini kemudian diberi nama oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX dengan Kelurahan KEMBANG yang pada waktu itu bermaksud supaya BERKEMBANG.
Upacara ini digelar sebagai upaya dari warga masyarakat untuk menghidupkan budaya dan tidak melupakan jati dirinya sebagai anak keturunan petani. Lebih dari itu, upacara tersebut juga sengaja dilakukan sebagai simbol dimulainya kembali kehidupan warga Padukuhan Pundak Lor yang guyup dan rukun.
Acara yang begitu meriah ini dilaksanakan pada Sabtu (2/09/2023) dengan mengangkat tema "Anggayuh Kamulyaning Warga Padukuhan Pundak Lor Kanti Ambangun Nyawijining Budi Pekerti". Adapun acaranya dimulai Kirab Budaya Sepanjang Jalan Padukuhan Pundak Lor, Umbul Donga, Dahar kembul, Pentas Seni, dan Flashmob Ibu-ibu PKK dan Warga lainnya.
Dengan adanya kegiatan Merti Dusun ini diharapkan dapat kembali menanamkan nilai-nilai luhur kebudayaan Jawa Khususnya di Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta serta dapat mengeratkan rasa kekeluargaan antar warga Padukuhan Pundak Lor.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H