Mohon tunggu...
Ahmad Amiruddin
Ahmad Amiruddin Mohon Tunggu... Insinyur - Aku Menulis Maka Aku Ada

Engineer, Penggemar Bola, Penggemar Jalan-jalan.| | Blog Pribadi : http://taroada.wordpress.com ||Semua tulisan adalah opini pribadi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Idul Adha di Edinburgh, United Nations dan Indomie

19 Oktober 2013   02:40 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:20 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nasi Lemak Malaysia (taroada)

ACARA MALAM

Malam harinya, acara silaturahmi menyambut Idul Adha diselenggarakan oleh Islamic Society University of Edinburgh.

Masing-masing negara membawa makanan khas dari tanah airnya, dan kita negara Republik Indonesia di wakili oleh masakan Fajri, anak Master of Law asal Jogja yang rajin ngumpul sama anak-anak Mesjid. Fajri dibantu Wibi menyiapkan resep tanah leluhur yaitu Indomie Goreng, pengerjaannya di flat Aulia, jadi mereka bertiga layak diberikan kredit sebagai duta bangsa yang mempersembahkan masakan terbaik dari negerinya.

[caption id="attachment_941" align="aligncenter" width="474" caption="Mie-nya Indonesia, kalo Pizza-nya bukan"]

[/caption]

Orang Malaysia membawa Nasi Lemak, anda tahu kan nasi lemak? semacam nasi uduk dengan sambal ditambah teri dan kacang goreng, rasanya sangat nikmat ketika saya dulu makan di Selangor Malaysia, kali ini harapan saya juga mengalir seiring waktu yang rasanya terlalu lama belum dimulai-mulai juga acaranya.

[caption id="attachment_942" align="aligncenter" width="474" caption="Nasi Lemak Malaysia"]

[/caption]

Nah sebelum acara makan-makan dimulai, dilaksanakan Kultum, isinya memikat sebenarnya, tentang Common Good, bahwasanya kita sebelum menyeru kepada kebaikan kita harus melaksanakan kebaikan yang menurut kacamata universal memang sebuah kebaikan, kita harus memastikan diri kita baik dulu.

Habis ceramah, tiba saatnya pelelangan kaligrafi, kaligrafi dijual kepada penawar tertinggi, tentu saja uangnya untuk disumbangkan. Pembawa acara lelang adalah Saad, pemuda Palestina teman sekelasku. Pemuda "pemuja" differensial, integral dan sinusoidal ini melelang tujuh kaligrafi karya beberapa mahasiswa lintas bangsa. Diantara ketujuh lukisan tersebut harga tertinggi adalah 100pound = Rp1,8 juta dan terendah adalah 20pound = Rp360ribu. Tiga orang pembelinya adalah mahasiswa Malaysia, sementara kami mahasiswa Indonesia, hanya bisa tersenyum-senyum dan berusaha untuk tidak salah menggerakkan tangan ketika ngobrol supaya tidak dikira sedang menawar harga oleh Saad.

[caption id="attachment_943" align="aligncenter" width="474" caption="Saad sang tukang lelang"]

[/caption]

Acara inti dilanjutkan dengan makan-makan, selain masakan Indonesia dan Malaysia, terdapat masakan Iran, Uzbek, Jerman dan Pakistan. Semuanya saya coba, dan tahukah anda masakan yang paling digemari disana? Indomie adalah benda yang paling cepat ludes dari meja panjang itu, Teman-teman Malaysia sudah mengincarnya juga dari awal. Indonesia kembali membuktikan dirinya, dan Fajri dkk ternyata tak mengecewakan, hehehe.

Selamat Idul adha kawan-kawan dan keluarga :)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun