Mohon tunggu...
Ahmad Amiruddin
Ahmad Amiruddin Mohon Tunggu... Insinyur - Aku Menulis Maka Aku Ada

Engineer, Penggemar Bola, Penggemar Jalan-jalan.| | Blog Pribadi : http://taroada.wordpress.com ||Semua tulisan adalah opini pribadi

Selanjutnya

Tutup

Nature

Kebakaran dan Listrik

30 Desember 2011   03:31 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:35 2622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="alignright" width="380" caption="Kebakaran di Jakarta (Koran Jakarta 2011)"][/caption] Kebakaran dan Listrik

Oleh : Ahmad Amiruddin (taroada.com)

Asap membubung, lidah api menjilat langit malam, teriakan orang-orang yang mencari air bersahutan, bercampur baur dengan penghuni rumah yang berusaha mengumpulkan harta tersisa, sementara mobil pemadam kebakaran meraung-raung membelah kemacetan, itulah ilustrasi kebakaran yang hampir setiap hari tayang di TV atau kadang-kadang kita saksikan sendiri. Kebakaran telah menjadi berita rutin, tak sedikit orang terpaksa kehilangan tempat tinggal dan menginap di tempat-tempat darurat akibat rumahnya dilalap si jago merah tanpa ampun. Media Elektonik memberitakan bahwa pada tahun 2011 telah terjadi 736 kali kebakaran di Kota Jakarta. Seperti yang dikutip dari Okezone, dari jumlah tersebut kerugian mencapai Rp. 174 Milyar, yang memakan korban jiwa 12 orang, dan mengakibatkan 72 orang luka-luka yang 11 orang diantaranya adalah karyawan pemadam kebakaran. Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana DKI Jakarta menyatakan sebanyak 62 persen atau 457 kasus dari penyebab kebakaran berasal dari arus listrik.

Data tersebut cukup membuat miris, dari tahun ke tahun listrik disebut sebagai penyebab utama dari kebakaran, angkanya berkisar antara 50-60% dari penyebab kebakaran di Jakarta. Sebenarnya masih menjadi perdebatan benarkah penyebab dari sebagian besar kebakaran itu adalah listrik, karena belum ada hasil penelitian investigatif yang dilakukan oleh Dinas Pemadam Kebakaran terhadap penyebab kebakaran. Listrik biasanya dijadikan kambing hitam ketika ada kebakaran yang tak mampu di jelaskan penyebabnya. Di negara yang sudah maju dalam standar keselamatan tenaga listrik maupun dalam investigasi kebakaran, listrik tak masuk dalam 3 besar penyebab kebakaran. Berdasarkan laporan United State Fire Administration (USFA) pada tahun 2003-2007, di Amerika Serikat 40% penyebab kebakaran adalah alat masak, alat pemanas ruangan 14%, rokok 14% dan sisanya adalah kecerobohan.

Jadi sebenarnya tidak mudah untuk menuduh listrik sebagai biang dari kebakaran, meskipun tak bisa dihindari juga bahwa listrik punya potensi untuk memicu kebakaran. Melalui tulisan ini, penulis mencoba untuk menelusuri penyebab-penyebab kebakaran dari sumber listrik.

Api yang menjadi sumber kebakaran memerlukan 3 unsur, yang disebut dengan segitiga api, yaitu: panas, bahan bakar, dan agen oksidasi (biasanya oksigen). Ketiga unsur ini tidak hanya harus ada pada saat yang bersamaan akan tetapi bahan bakar harus dikondisikan sehingga panas dapat bereaksi dengan udara. Listrik memiliki peranan dalam hal ini dengan menyediakan sumber panas.

[caption id="attachment_673" align="aligncenter" width="474" caption="Segitiga Api (taroada.com)"][/caption]

Penyebab Kebakaran dari Listrik

Hubung Singkat (Short Circuit)

Salah satu contoh dari sumber panas dari listrik adalah hubung singkat. Hubung singkat muncul jika sebuah kabel bertegangan terhubung dengan kabel ground atau common, atau kabel yang berbeda fasa bersentuhan, sehingga terjadi aliran arus tinggi antar kabel. Dalam keadaan fuse atau alat pengaman lainnya bekerja dengan baik, fuse akan memutus aliran listrik, sehingga panas sesaat yang timbul tak cukup signifikan sebagai pemantik kebakaran.

Akan tetapi jika fuse tidak bekerja, arus yang besar akan mengalir melalui kabel secara terus menerus dan akan menyebabkan kabel kelebihan panas (over heated). Dalam jangka waktu tertentu kabel bisa meleleh dan dapat menjadi pemicu kebakaran jika memantik barang-barang disekitarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun