Mohon tunggu...
Ahmad MM
Ahmad MM Mohon Tunggu... Akuntan - Complicated

Believe in your self and pray to God, everything make it Happen

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Education - Explore - Experience: Jalan-jalan Sambil Belajar Sejarah di Jakarta

27 Juni 2019   09:00 Diperbarui: 27 Juni 2019   20:34 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bingung mau mengisi akhir pekan ini dimana ? Ke mall terus kan bosen juga apalagi kalo pas lagi tanggal tua. Yap, akhir pekan kemaren saya ikut salah satu komunitas walking tour di Jakarta, namanya Picnichild. Jadi kegiatan ini diadakan di hari minggu ini saya ikut rute Arjuna. Sebenernya banyak rute lain sih tapi kebetulan saya ikutnya rute yang Arjuna ini

Untuk rute ini meeting pointnya di depan gedung Indosat Ooredo di jalan Merdeka Barat, Jakrta Pusat (seberang patung Arjuna). Tepatnya pukul 10.00 semua peserta sudah berkumpul semua. 

Jumlah peserta kurang lebih 15 orang termasuk 3 orang panitia yang menjadi guide. Setelah semua peserta kumpul seperti biasa perkenalan satu sama lainnya. Mulai jalan pukul 10.15

1. PATUNG ARJUNA

Untuk permulaan kami memulainya dari patung Arjuna. Patung ini di buat oleh seniman termana asal Bali yaitu I Nyoman Nuarta pada era Presiden Soeharto tahun 1987. 

Prosesnya dilakukan oleh 40 orang dan pembuatannya dilakukan di Bandung. Menariknya orang banyak tidak tahu apa simbol dan penjelasan dari patung Arjuna ini. 

Ada berapa jumlah patung kuda ? Kenapa diambil jumlah sekian banyak ? dan lain sebagainya. Arjuna Wijaya" sendiri berarti "kemenangan Arjuna", yang menceritakan kemenangannya dalam membela kebenaran dan keberaniannya, simbol apresiasi terhadap sifat-sifat kesatrianya.

 Patung Arjuna Wijaya merupakan patung yang merupakan simbol bahwa hukum harus ditegakan tanpa pandang bulu Sekilas patung kuda tersebut terlihat seperti banyak, padahal sebernarnya patung kuda itu hanya ada 8. Angka 8 melambangkan filsafat kepemimpinan disebut "Asta Brata" yaitu : Kisma (bumi), Surya (matahari), Agni (api), Kartika (bintang), Baruna (samudera), Samirana (angin), Tirta (hujan), dan Candra (bulan). 

Tampilan kuda-kuda Asta Brata ini telah menjadi ciri tersendiri bagi Patung Arjuna Wijaya, dimana sebagian patung kuda memperlihatkan bentuk bagian tubuh yang utuh, namun sebagian lagi berbagian tubuh transparan. Bentuk ini telah menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang ingin menghitung jumlah kuda Asta Brata.

 Menurut Nyoman Nuarta, jumlah patung kuda Asta Brata yang sesungguhnya adalah delapan, di mana yang transparan merupakan bayangan kuda-kuda Asta Brata tersebut. 

Patung ini direnovasi pada awal Oktober 2014 dan diresmikan kembali oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pada 11 Januari 2015, didampingi Nyoman Nuarta dan jajaran direksi BanK OCBC selaku pihak yang melakukan renovasi. Patung mengalami penambahan bayangan gerak kuda, perbaikan instalasi air mancur, dan tempat untuk berpose di bagian depan patung.

2. MUSEUM NASIONAL INDONESIA

Tempat berikutnya kami menyambangi Museum Nasional atau lebih sering dikenal dengan sebutan Museum Gajah. Museum ini memiliki sejarah yang cukup panjang.

 Cikal bakal museum ini lahir tahun 1778, tepatnya tanggal 24 April, pada saat pembentukan Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen. J.C.M. Radermacher, ketua perkumpulan, menyumbang sebuah gedung yang bertempat di Jalan Kalibesar beserta dengan koleksi buku dan benda-benda budaya yang nanti menjadi dasar untuk pendirian museum. 

Singkatnya setelah Indonesia merdeka, mulai tahun 2005, Museum Nasional berada di bawah pengelolaan Kementrian Kebudayan dan Pariwisata sehubungan dengan dipindahnya Direktorat Jenderal Kebudayaan ke lingkungan kementerian tersebut.

Museum Nasional juga dikenal sebagai Museum Gajah karena dihadiahkannya patung gajah berbahan perunggu oleh Raja Chulongkorn dari Thailand yang kemudian dipasang di halaman depan museum. 

Nahh guide bilang dalam sejarah Thailand raja ini merupakan raja dengan massa jabatan paling lama, kalo gak salah dia bertahta selama 80 tahun sampai akhirnya tahta tersebut di turunkan kepada adiknya. 

Kalo diperhatiin, di keempat bagian sisi patung terpahat tulisan dalam empat bahasa yaitu bahasa Indonesia, bahasa Thailand, bahasa Arab, nah satu lagi saya lupa (wkwkwk maklum gak di catat) yang isi nya adalah monumen ini diberikan oleh Raja tersebut kepada pemerintah kota Batavia (karena saat itu masih dijajah belanda, 1971) sebagai kenangan atas kunjungan raja tersebut. 

Dokpri
Dokpri
Lanjut ke pintu masuk ada bangunan yang cukup unik yaitu bangunan yang menjadi spot untuk berfoto paling ngantreee..... bangunan ini dibuat oleh seniman dari Bali yaitu I Nyoman Nuarta yang berjudul "kuyakin sampai disana". 

Guide nya gak terlalu banyak jelasin tentang asal-usul patung ini. Yang pasti ketika saya lihat patung ini terdiri dari berbagai transformasi manusia mulai dari dia bayi hingga anak-anak, tumbuh remaja dan menjadi tua hingga akhirnya ketempat terakhirnya (meninggal). 

Patung ini menjelaskan tentang perjalanan kehidupan seseorang hingga akhirnya dia kembali kepada Tuhannya. Owiya I Nyoman Nuarta juga yang membuat patung Graha Wisnu Kencana yang ada di Bali lho, patung Dewa Wisnu raksasa setinggi 120 meter yang diremsikan oleh presiden Joko Widodo pada 2018.

dokpri
dokpri
Kita lanjut ke dalam museum. Sebelum masuk kita diwajibkan beli tiket terlebih dahulu. Tiketnya sangat murah yaitu Rp 5.000 untuk dewasa. Guidenya menjelaskan museum ini ada 4 lantai lantai dasar isinya tentang kehidupan manusia purba, ada fosil-fosil, tengkorak, alat-alat berburu dan meramu dan lain-lain. Tapi untuk koleksi nya tidak semuanya aslli (replika) hanya ada beberapa saja yang asli. 

Dokpri
Dokpri
Lanjut ke lantai kedua bertema IPTEK yang berisi koleksi yang berhubungan dengan IPTEK pada massa lampau. Ada kompas, ada kendaraan seperti delman, sepeda, perahu. 

Disini juga ada beberapa koleksi arca dan prasati dari kerjaan Hindu-Budha (tentunya prasastinya hanya replika ya.....). Yang saya lihat disana ada prasasti telapak kaki Raja Mulawarman (lupa namanya prasasti apa), ada prasasti Yupa, pokonya banyak deh......

Lantai ke tiga bertemakan organisasi sosial. Barang koleksi yang terdapat disini seperti berbagai jenis kain, pakaian daerah, miniatur rumah daerah, dan lainnya-

Lantai empat terdapat koleksi benda-benda yang terbuat dari emas. Jadi untuk lantai empat ini pengunjung tidak diperbolehkan untuk membawa kamera termasuk handphone, karena semua koleksinya terbuat dari emas. 

Beberapa koleksi dilantai empat antara lain ada perhiasan seperti kkalung, cincin, gelang, anting dll yang bentuknya unik dan ukurannya cukup besar. 

Ada pula koleksi mangkuk, tempat makan, gelas, ujung payung (yang biasa ada dipuncak payung) berbahan emas. Ada pula koleksi mata uang (koin) yang terbuat dari emas. Owiya gedung yang saya kunjungi adalah gedung baru ya.

Setelah ini kita langsung ke geung lama. Disana ada Taman Arca. Koleksi disana tentunya benda-benda atau patung-patung yang terbuat dari batu (asli ya bukan replika). 

Kolesinya seperti patung Budha, patung binatang penjaga, patung Wisnu, Lingga dan Yoni dan berbagai koleksi lainnya. Salah satu yang menjadi pusat perhatian saya adalah patung yang paling tinggi ini, Kata guide nya arca ini disebut arca Bhawira Budha, tingginya 4,14 meter dengan bobot 4 ton.

 Arca ini ditemukan di daerah Sumatra Barat tepatnya didaerah persawahan (daerah lengkapnya lupa, hehe) Penemuannya juga cukup unik. Pada waktu itu arca ini terkubur didalam tanah, hanya sebagian yang muncul kepermukaan. 

Masyarakat setempat tidak menyadari bahwa itu adalah arca, makanya dijadikan sebagai batu asah oleh masyarakat sana (owiya btw penemuannya didaerah persawahan ya...). Makanya kalo dilihat kaki bagian kiri arca ini agak berbeda. 

Bhawira sendiri merupakan perwujudan dari Dewa Siwa. Satu lagi fakta menarik, bahwa arca ini hanya ada dua di dunia ya... yaitu ada di Indonesia dan satunya di simpan di Jerman. 

Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
3. KANTOR RRI

Tempat berikutnya yaitu RRI. Sejarah Radio Republik Indonesia bermula sejak pendiriannya secara resmi pada tanggal 11 September 1945, oleh para tokoh yang sebelumnya aktif mengoperasikan beberapa stasiun radio Jepang di 6 kota. 

Rapat utusan 6 radio di rumah Adang Kadarusman Jalan Menteng Dalam, Jakarta. Sehingga menghasilkan keputusan mendirikan Radio Republik Indonesia dengan memilih dr. Abdulrahman Saleh sebagai pemimpin umum RRI yang pertama.

depan-rri-5d141ef10d82302b9f0a0902.jpg
depan-rri-5d141ef10d82302b9f0a0902.jpg
Sebelum ke RRI kita foto dulu di depan gedung MK ala-ala pelantikan Presiden, wakil presiden dan mentri-mentrinya. Btw ada yang tau kenapa taing di gedung MK ada berapa ?

Dokpri
Dokpri
4. TAMAN PRASASTI

Dokpri
Dokpri
Semula Museum Taman Prasasti yang terletak di Jl. Tanah Abang I ini adalah pemakaman umum bernama Kebon Jahe Kober seluas 5,5 ha dan dibangun tahun 1795 untuk menggantikan kuburan lain di samping gereja Nieuw Hollandsche Kerk, sekarang Museum Wayang, yang sudah penuh. Fyi taman prasasti ini merupakan pemakaman tertua didunia lho. Lebih tua dari pemakaman yang di claim sebagai komplek pemakaman tertua di dunia yang ada di Singapura (namanya apa gitu, lupa saya. hehe...)

Makam baru ini menyimpan koleksi nisan dari tahun sebelumnya karena sebagian besar dipindahkan dari pemakaman Nieuw Hollandse Kerk pada awal abad 19. Nisan yang dipindahkan ini ditandai dengan tulisan HK, Hollandsche Kerk.

Pada tanggal 9 Juli 1977, pemakaman Kebon Jahe Kober dijadikan museum dan dibuka untuk umum dengan koleksi prasasti, nisan, dan makam sebanyak 1.372 yang terbuat dari batu alam, marmer, dan perunggu. Karena perkembangan kota, luas museum ini kini menyusut tinggal hanya 1,3 ha saja.

Dokpri
Dokpri
Banyak juga orang-orang ternama pada masa Hindia Belanda yang dikubur disini seperti :

Olivia Marianne Raffles (1814) istri Gubernur Jendral Inggris

Dr. H.F Roll (1935) pendiri sekolah kedokteran Stovia

Soe Hoek Gie, aktivis mahasiswa tahun 1960an

J.H.R Kohler (saya lupa siapa dia) tapi sering denger di buku-buku sejarah

Kapten Jazz dan lain-lain

Dokpri
Dokpri
Ada teman saya yang bilang nahwa di museum ini ada beberapa nisan yang memiliki symbol-simbol premason. Diantaranya ada 5 makam dengan symbol tulang dan tengkorak (skull and bones), saya baru nemu dua sih pas keliling, hehe. Menurut kepercayaan mereka symbol ini merupakan symbol dengan strata tertinggi pada orang-orang freemason, tapi 

entahlah namanya juga teori konspirasi. Hehe. Terus ada symbol ulah yg melingkar mengigit ekornya, artinya unlimited atau tanpa batas, symbol cawan suci, dll.

Dokpri
Dokpri
So, disitu juga ada kereta kuda yang digunakan untuk membawa mayat dari pintu gerbang ke pemakaman. Pas pertama masuk kita bakalan nemu lonceng. 

Fungsinya untuk memberitahu bahwa jenazah sudah dating. Owya btw dahulu ketika ada orang Belanda yang meninggal mereka membawa jenazah dengan cara menghanyutkannya dengan sekoci lewat sungai di depan museum itu. Kemudian dibawa dengan kereta kuda. Ketika jenazah sudah tiba di pintu lonceng akan dibunyikan sebanyak tiga kali sebagai pertanda bahwa jenazah sudah datang.

Disitu juga ada peti yang membawa jenazah dua proklamator kita lho. Owiya ada satu pemakaman keluarga yang dibuatkan rumah. Nisa itu milik Maria Magdalena dan keluarganya. Sebenernya masih banyak sih koleksi lain. Tapi agak lupa-lupa, hehe. Maaf yaa ceritanya random.

Dokpri
Dokpri
Selesai sudah perjalan hari itu. Seperti biasa diakhir acara kami berkumpul lagi. Sebelum pulang kami harus membayar tour hari ini. Tapi untyuk pembayarannya kita gak dipatok harus berapa kok. 

Jadi kata guidenya uang yang telah dikumpulkan itu untuk piknik social, yaitu mengajak anak-anak yang kurang mampu untuk diajak piknik lagi. Dengan kata lain uang yang kita berikan itu sebagai donasi. 

Jadi uangnya buat piknikin anak-anak prasejahtera gitu. Nah banyak banget manfaatnya kan, selain kita dapet nilai rekreatif, kiat juga dapat wawasan tentang sejarah, dapat temen baru dan bisa berdonasi juga.. oke cukup sekian semoga tulisan ini bermanfaat. Salam.....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun