Di tengah pandemi covid -- 19 kolaborasi antara pertanian dan matematika sangat penting untuk mengatasi permasalahan yang ada. Dengan  demikian karena di pertanian biasanya membutuhkan hitungan -- hitungan yang pas untuk mengelola suatu lahan yang baik. Jika hitungan -- hitungannya tidak tepat maka kemungkinan akan berpengaruh terhadap hasil yang diharapkan sebagai suatu pengantisipasian.
Pertanian adalah sesuatu yang sangat menjanjikan jika seseorang bisa menjalankannya dengan baik. Contohnya di Desa Batang Gadis, dengan bermodalkan kandang, bibit, pupuk, dan alat seadanya sudah bisa menghasilkan Rp 600.000,00 sampai dengan Rp 1.000.000,00 setiap minggunya dengan bertani papaya ukuran kurang lebih 20 M x 30 M atau dengan penjualan Rp 3.000,00/kg buah papaya.
Makanya dengan perhitungan yang demikian, hal itu sangat membantu di bidang perekonian. apalagi di tengah dampak covid -- 19 yang sedang terjadi beberapa bulan belakangan ini,Â
Hubungan pertanian dengan matematika ini berada pada hitung -- hitungan lamanya pembabatan, pembibitan, penanaman, dan untuk pemanenan hasilnya tidak bisa kita percepat karena normalnya buah papaya bisa dipanen setelah berumur kurang lebih 8 bulan setelah dibibitkan.
Walaupun membutuhkan waktu yang lama untuk mencapai panen yang kemungkinan kita sendiri tidak bisa untuk memanennya, tapi hal itu tidak akan merugikan diri kita karena hal itu bisa digantikan orang tua atau siapapun nantinya. Jadi pemikirannya sekarang, kapan kita memulainya?
Waktu yang dibutuhkan untuk pembibitan dan lainnya kiurang lebih 3 sampai dengan 4 bulan. Sedangkan waktu daring atau belajar di rumah sudah tidak mencapai demikian, makanya datamg yang namanya hitungan matematika atau tepatnya dengan menggunakan "OPTIMASI MASALAH PENUGASAN MENGGUNAKAN METODE HUNGARIAN UNTUK MEMINIMALKAN WAKTU PRODUKSI".Â
Jadi yg awalnya dibutuhkan waktu kurang lebih 3 bulan untuk mengolah lahan (10 x 30) M di minimalkan, seminimal mungkin agar waktu panen tetap terkejar karena waktu libur sudah hampir habis. Pastinya untuk meminimalkan waktu membutuhkan orang-orang yg banyak dan berkompeten di bidangnya. Awalnya dikerjakan sendiri membutuhkan waktu kurang lebih 3 bulan dan akan di minimalkan dengan menambah pekerja yg ahli di bidangnya.
Metode Hungarian adalah metode yang memodifikasi baris dan kolom dalam matriks hingga muncul sebuah komponen nol tunggal disetiap baris atau kolom yang dapat dipilih sebagai alokasi penugasan. Tujuannya sebagaimana dijelaskan pada [4] adalah untuk menetapkan sejumlah sumber daya untuk jumlah kegiatan yang sama adar dapat menimalkan dalam alokasi model penugasan. Studi dalam [5] menjelaskan. Bahwa idealnya upaya untuk mengoptimalkan atau mengurangi total biaya yg terlibat dan efisien dalam penggunaan waktu atau jam kerja. Maka dari itu Metode Hungarian dapat digunakan untuk permasalahan yang terjadi pada desa Batang Gadis. Berikut tahapan pengolahan data untuk mencari alokasi penugasaan yang tepat untuk masing-masing proses dengan menggunakan Metode Hungarian.
Model Linear Programming
Model linear programming adalah model matematis perumusan masalah. Dalam model linear programmingdikenal dua macam fungsi, yaitu fungsi tujuan (objective function) dan fungsi-fungsi batasan (constraint functions). Fungsi tujuan adalah fungsi yang menggambarkan tujuan/sasaran di dalam permasalahan linear programming yang berkaitan dengan pengaturan secara optimal sumber daya, untuk memperoleh keuntungan maksimal atau biaya minimal dinyatakan sebagai Z. Agar memudahkan pembahasan model linear programming ini, digunakan simbol-simbol sebagai berikut:
= banyak pekerja = 1,2,3, ... ,m
j = banyak jenis produk j = 1,2,3, ... ,n
h= pekerja yang tersedia, = 1,2,3, ... ,m
a= pekerja yang mengerjakan/memproduksi 1 unit produk .
x= tingkat kegiatan
c= biaya operasi
    Untuk dapat menerapkan Metode Hungarian, jumlah sumber-sumber yang ditugaskan harus sama persis dengan jumlah tugas yang akan diselesaikan. Selain itu, setiap sumber harus ditugaskan hanya untuk satu tugas. Jadi, masalah penugasan akan mencakup sejumlah n sumber yang mempunyai m tugas. Masalah ini dapat dijelaskan dengan mudah oleh bentuk matriks segi empat, dimana baris-barisnya menunjukkan sumber-sumber kolomnya menunjukkan tugas.
Dengan jarak tanam yang sekitar 3 sampai dengan 4 M, disitu kita manfaatkan dengan menanam cabai rawit atau sayur -- sayuran yang tentunya waktu panennya lebih cepat dibandingkan pepaya. Jadi sembari menunggu papaya untuk dipanen kita sudah bisa mendapatkan hasil panen dari cabe atau sayur - sayurannya.
Mudah -- mudahan dengan artikel ini, kita sebagai mahasiswa tepatnya bagi mahasiswa yang mempunyai lahan kosong di sector pertanian bisa memanfaatkan waktunya dengan baik agar lebih bermnfaat bagi diri sendiri dan tentunya bagi orang lain. Dan harapan kita semua, covid -- 19 ini cepat berakhir agar semuanya pulih dan normal kembali seperti hari -- hari biasa.
"Salam mahasiswa berprestasi, hiduplah dengan seibu kebaikan, dan salam mahasiswa JUARA"
~Tulisan ini bertujuan untuk memenuhi tugas KKN-DR individu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H