Mohon tunggu...
Ahmad Alfan Nashrul H
Ahmad Alfan Nashrul H Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa pendidikan ilmu pengetahuan sosial Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

فكّر قبل أن تعزم

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dasar-dasar Sosial Pendidikan

4 Desember 2019   07:59 Diperbarui: 4 Desember 2019   07:59 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1.Pendidikan adalah kegiatan memperoleh dan menyampaikan pengetahuan, sehingga memungkinkan transmisi kebudayaan kita dari generasi yang satu kepada generasi yang berikutnya. Konsep pendidikan tersebut mengangkat derajat manusia sebagai makhluk budaya, yaitu makhluk yang diberkati kemampuan untuk menciptakan nilai kebudayaan, dan fungsi budaya dari pendidikan adalah kegiatan pelantaran nilai-nilai kebudayaan dari generasi yang satu ke generasi berikutnya.

2.Pendidikan adalah proses dengan mana individu diajar bersikap setia dan taat dengan mana pikiran manusia di tera dan di bina. Konsep pendidikan ini menunjukkan betapa pentingnya dan kuatnya peranan pendidikan dalam pembinaaan manusia. Pendidikan diartikan sebagai proses pembinaan sikap mental dengan jalan atau cara melatih dan mengembangkannya ke arah nilai sikap yang diinginkan, dalam rumus konsep di atas yaitu nilai sikap kesetiaan dan ketaatan. Dengan kata lain menjadikan segala sesuatu kegiatan penggunaan sikap mental yang akan menentukan tingkah lakunya.

3.Pendidikan adalah suatu proses di dalam mana indidvidu diberi pertolongan untuk mengembangkan kekuatan, bakat kemampuan dan minatnya. Rumus pendidikan ini menjelaskan asas penting dalam filsafat pendidikan bahwa konsep hakekat pendidikan relative ditentukan konsep tentang sifat hakekat manusia, yang dalam rumus in aspek-aspek sifat hakekat psikologis manusia terdiri atas empat aspek yaitu kekuatan, bakat, kemampuan dan minat kepentingannya.

4.Pendidikan adalah pembangunan kembali atau penyusunan kembali pengalaman, sehingga memperkaya pembendaharaan pengalaman yang dapa tmeningkat kemampuan dalam menentukan arah tujuan pengalaman selanjutnya. Definisi pendidikan ini menentukan proses pendidikan adalah poses dari dalam diri pribadi manusia, yaitu suatu kemampuan untuk memugar dan meremajakan pengalaman sehingga memungkinkan individu secara continue tumbuh berkembang.

5.Pendidikan adalah proses dengan mana seseorang diberi kesempatan menyesuaikan diri terhadap aspek-aspek kehidupan lingkungan yang berkaitan dengan kehidupan modern untuk mempersiapkan agar berhasil dalam kehidupan orang dewasa. Konsep penddikan ini menetapkan, bahwa pendidikan adalah proses yang diawali dengan kegiatan mengantarkan seseorang mengadakan perubahan penyesuaian terhadap unsur-unsur lingkungan yang ada sangkkut pautnya dengan kehidupan modern. Kehidupan modern adalah suatu perwujudan dari sikap mental moern,dan sesuai pula dengan pendidikan adalah proses normatif, maka perbedaan antara aspek kehidupan modern dan tradisional akan didekati dari sudut perbedaan nilai sikap yang berkembang dalam kedua pola hidup yang berbeda. Manusia dewasa modern sebagai tujuan pendidikan adalah seorang pribadi terbuka, yang mampu megambil keputusan sendiri dalam tingkah lakunya serta berorientasi pada masa kini dan masa yang akan datang.
 
C.Sumber-Sumber Sosial Problema pendidikan

1.Faktor-faktor sosial dari kemajuan murid.

Kemajuan atau kemunduran murid ditentukan beberapa factor sosial, baik yang terdapat di dalam sekolah maupun di luar sekolah, seperti bakat anak, tuntunan guru, kondisi keluarga, kebudayaan kelompok sebaya dan pribadi acuan.

Faktor yang kedua adalah keadaan keluarga pelajar, seperti jumlah saudara, tingkat status sosial, akademis dan ekonomis, dan pola pendidikan dalam keluarga, serta sikap orang tua terhadap pendidikan.

Faktor yang ketiga adalah factor masyarakat kelompok sebaya dengan siapa anak-anak mengadakan kegiatan diluar sekolah dan keluarga.

Faktor yang keempat yaitu pemujaan anak pada pribadi atau tokoh sosial di luar keluarga dan sekolah anak. Tokoh atau pribadi ini disebut pribadi acuan kepada siapa anak akan mengidentifikasikan diri, menyesuaikan diri atau mengadakan perubahan penyesuain tingkah laku mereka. Tokoh acuan ini misalnya tokoh agama, cendekiawan, dll.

Faktor yang terakhir yaitu tinggi rendah nya dan berat ringan nya beban bahan pelajaran yang dituntut oleh guru. Dengan kata lain keajuan belajar murid  dapat ditentukan oleh para pelajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun