Mohon tunggu...
Ahmad Rhoma Akbar
Ahmad Rhoma Akbar Mohon Tunggu... Akuntan - Akuntan - Pengendara Sepeda Motor - Pengendara Roda Empat - Mencoba Menulis Ringan

--oOo-- Akuntan Itu Tidak Membosankan --oOo---

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Konser Pesta Rakyat 30 Tahun Berkarya Dewa 19: Puncak Abadi para Baladewa

10 Februari 2023   01:54 Diperbarui: 10 Februari 2023   14:19 682
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Musik. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Selanjutnya tampil formasi Bintang Lima dengan Once sebagai vokalis dan Tyo Nugros pada drum yang membawakan enam lagu dari album Bintang Lima, Cintailah Cinta dan Republik Cinta. Tyo Nugros memainkan drum untuk empat lagu, sedangkan permainan drum dua lagu lain, yaitu Perempuan Paling Cantik di Negeriku Indonesia dan Dewi dibawakan oleh Agung. Shownmanship seorang Once memang menunjukkan kaliber seorang vokalis yang biasa menaklukkan panggung megah. 

Saya tidak tahu apakah ada perubahan setting sound system, karena di sesi konser kali ini suara vokal Once terdengar jelas kata per kata dari tribun tempat saya duduk. Koor penonton tidak menutupi suara vokal Once. Padahal sepertinya koor penonton lebih histeris dibandingkan sesi konser sebelumnya.

Di sesi terakhir tampil formasi sebelum album Bintang Lima dengan Ari Lasso sebagai vokalis membawakan delapan lagu, termasuk lagu Hampa dari album solo Ari Lasso untuk memenuhi request dari Ibu Negara Iriana Joko Widodo. Ari Lasso menunjukkan kharismanya di atas panggung. Dalam khazanah STAR WARS, Ari Lasso ibarat Yoda, Master Jedi paling bijaksana dan mampu mengendalikan pikiran orang lain. Ya, dengan kharismanya Ari Lasso seakan mampu mengendalikan puluhan ribu penonton yang memenuhi JIS. Pada sesi ini pun vokal Ari Lasso terdengar sangat jelas, sama dengan sesi Once.

Pada sesi terakhir inilah konser seakan menjadi Puncak Abadi para Baladewa. Lagu-lagu sakral seperti Kangen dari album Dewa 19, Aku Milikmu dari album Format Masa Depan dan Kirana dari album Pandawa Lima dibawakan oleh drummer asli dari masing-masing album. Wasan Juniarso drummer album pertama, Rere Reza drummer album kedua dan ketiga dan Wong Aksan drummer album keempat tampil pada sesi ini. Saya rasa akan sulit untuk menemukan satu di antara puluhan ribu penonton yang semasa hidupnya pernah menyaksikan konser live DEWA 19 dengan formasi tiap drummer-drummer ini. Rata-rata drummer di album-album awal DEWA 19 hanya seumur jagung. 

Suasana gayeng antar personil DEWA 19 dari formasi album pertama hingga terakhir yang ditampilkan di atas panggung seakan menghilangkan cerita hiruk pikuk keretakan dan isu bubar di balik gonta ganti personil yang diberitakan di media massa di masa lalu. Jika Erwin, bassist, masih hidup mungkin akan dihadirkan juga ke atas panggung pada konser ini.

  Konser ditutup dengan lagu sejuta umat, Separuh Nafas, yang dibawakan oleh keempat vokalis. Sampai disini DEWA 19 telah berhasil me-recap dan mempresentasikan karya mereka selama 30 tahun berkarir kepada para stakeholder. Menghasilkan karya seni yang bisa dinikmati dan dijual, estetis, menghibur dan  menginspirasi. 70.000 penonton di JIS bergermbira, bersukaria dan bernyanyi bersama selama 3,5 jam penuh. DEWA 19 telah menjadikan dunia ini lebih indah bagi para penggemarnya. Menemani langkah mereka yang sedang patah hati dengan Pupus, menguatkan hati mereka yang sedang mengalami kegagalan hidup dengan Hadapi dengan Senyuman.

Jalan Kita Masih Panjang

Sangat disayangkan konser ini diwarnai dengan berbagai kondisi yang kurang membuat nyaman penonton seperti masalah sound terutama di sesi awal konser, masalah penumpukan massa penonton pasca konser selesai.

Dari kondisi JIS yang saya lihat pada saat menukarkan tiket pada H-2, saya sadar akan potensi masalah penumpukkan massa. Hal ini saya simpulkan dari belum selesainya finishing area parkiran dalam Gedung JIS. Akses jalan ke JIS yang masih in progress, sebagian sudah dibeton namun di sekitarnya masih berupa tanah gundukan. Sampai di sini saya masih berpikiran positif, karena berdasarkan himbauan melalui akun sosial media promotor penyelenggara, parkir kendaraan hanya boleh dilakukan di kantong-kantong parkir di luar JIS. 

Untuk sepeda motor di RSPI Sulianto Saroso, Universitas 17 Agustus 1945 dan D’Arcici Hotel Sunter yang terletak dalam radius sekitar 500m-2km dari pintu masuk JIS. Sedangkan tempat parkir untuk mobil adalah di Ancol yang berjarak kurang lebih 3km dan JI Expo Kemayoran yang berjarak kurang lebih 5km. Mobilisasi  penonton yang parkir di Ancol dan JI Expo Kemayoran difasilitasi oleh penyelenggara dengan 150 armada bus. Jadi seharusnya, walaupun akses jalan masih in progress namun masih cukup untuk dilewati pejalan kaki yang menuju kantong-kantong parkir.

Sayang sekali banyak penonton yang mengabaikan himbauan parkir ini. Pada hari H ratusan kendaraan parkir di area yang seharusnya bersih dari kendaraan parkir. Sehingga mengganggu mobilitas bus yang mengangkut penonton, juga memakan jatah yang seharusnya menjadi jalur pejalan kaki. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun