Membahas soal Gender memang menjadi topik yang sangat menarik untuk disimak antara gender dengan perempuan apakah ada keterkaitan?
Sebelum kita membahas lebih jauh tentang gender sebaiknya kita kenali dulu apa itu gender.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (BBI), Gender memiliki makna sederhana sebagai jenis kelamin. Sementara dalam istilah yang dikemukakan Oakley, bahwa gender adalah lebih dari sekedar perbedaan jenis kelamin secara biologis (Oakley, 1972).
Seperti yang dikemukakan oleh Oakley bahwa gender adalah lebih dari sekedar perbedaan jenis kelamin secara biologis, artinya dia memiliki arti yang lebih luas bahwa gender tidak memandang dari jenis kelamin laki-laki atau perempuan, dengan kata lain dalam memahami gender kita bisa memaknai sebagai status dan kedudukan perempuan dalam masyarakat.
Pada tempo dulu perempuan berada dalam kondisi yang sederhana, artinya mereka hanya mendapatkan pengetahuan hanya dari keluarga mereka artinya tidak ada campur tangan pengetahuan yang mempengaruhi pola pikir perempuan, dari mulai anak-anak remaja hingga mereka menikah dan memiliki anak, pola pendidikannya berputar sebatas itu.
Keadaan ini tentunya mewarnai derajat sang perempuan dalam tatanan masyarakat.
Perkembangan zaman ternyata tidak berhenti di situ, ia kemudian menyentuh kalangan perempuan untuk memahami apa yang seharusnya ia lakukan.
Sesungguhnya dalam islam telah jelas bahwa kedudukan seorang perempuan  tiga kali derajat nya lebih terhormat dari pada seorang laki laki.
Seorang ibu sudah tentu seorang perempuan, mengapa ibu memiliki kedudukan yang mulia?
Karena ia diberi anugrah untuk meneruskan keturunan, dikatakan seorang ibu karena ia telah mengandung, melahirkan dan menyusui sehingga keberadaanya perlu di syukuri oleh setiap ibu.
Apabila seorang ibu memiliki derajat yang sedemikian hebat dimata Allah mengapa lalu harus ada kesetaraan gender, bukankah ia sudah berada dalam posisi yang mulia?