Persepsi masyarakat yang sering mengalami kesulitan belajar adalah anak yang mengalami kekurangan. Namun sebenarnya itu tidak benar karena masing masing anak memiliki kesulitannya masing masing. Misalnya ada anak yang cepat menangkap pelajaran akan mendapat kesulitan jika anak tersebut tidak mendapat pelajaran standart sesuai kemampuannya. Â Itu termasuk kesulitan belajar. Dan adapula anak yang lambat menangkap pelajaran dengan kata lain ia harus mendapatkan waktu lebih lama berbeda dengan temannya yang cepat memahami pelajaran. Jadi semua anak memiliki kesulitan dalam belajar dan hal tersebut berbeda setiap anak. Maka dari itu mereka harus tahu di mana letak kelemahannya dan harus memperbaikinya.
Sebab kesulitan belajar dibagi menjadi dua yaitu internal dan eksternal.
Internal merupakan dari dalam diri sendiri dan eksternal itu dari luar. Dari internal bisa jadi dari kelainan psiologis, iq, minat, bakat
Ekstenal bisa dari lingkungannya baik itu dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah ataupun lingkungannya dalam bermain.
Jika kita ingin memahami kesulitan belajar maka yang pertama kita harus mengerti apa itu belajar. Belajar merupakan suatu perubahan yang menetap secara permanen dari perilaku yang diperoleh dari latihan yang diperolah dan didapatkan sehingga suatu kemampuan tertentu dapat menetap. Belajar ialah interaksi antara stimulus dan respon. Jika stimulus positif dan respon positif maka akan terjadi belajar yang berhasil. Sedangkan stimulus negative dan respon positif maka hasilnya akan negatif. Kita harus senantiasa membuat stimulus dan respon positif. Cara mengukur seseorang telah melakukan proses belajar atau tidak maka kita melihat perilakunya jika berubah maka anak tersebut sudah belajar.
Gangguan belajar pada anak ada berbagai macam seperti gangguan dalam membaca, gangguan menulis, gangguan menghitung, gangguan pendengaran, dan kemampuan dalam berbahasa. Itu merupakan faktor yang menentukan pula dari kesulitan belajar pada anak.
Diagnosi Apa sih yang dimaksud dengan kesulitan belajar itu? Yaitu suatu usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk meneliti kasus di dalam proses belajar. Baik itu belajar dirumah disekolah maupun di tempat lain. Kemudian peneliti mencari penyebab sehingga nanti akan disimpulkan solusi penyelesaiannyaa. Jadi diagnosi kesulitan belajar yaitu menentukan apakah anak itu mengalami kesulitan belajar atau tidak. Jika kita sudah tahu kesulitan belajar maka kita akan lebih mudah untuk menentukan solusi penyelesaian dalam kesulitan belajar itu. Yang terpenting kita melihat siswa itu dalam kesulitannya terkadang murid mengalami kesulitan belajar dikarenakan kondisi belajar yang itu itu saja ataupun yang dipelajari membosankan. Jadi orang dewasa harus lebih mengetahui apa yang menjadi penyebab anak sulit dalam belajar.
Tahap penyelesaian yaitu mengidentifikasi kemudian diagnosa kemudian diberikan terapi dan evaluasi dalam diagnose kita harus benar benar teliti dan jangan sampai salah menarik kesimpulan. Jadi orang yang mengajar jangan buru buru jika anak mengalami kesulitan belajar. Bisa jadi hanya situasi sesaat yang membuat anak tersebut merasa bosan dalam belajar dan kita harus peka terhadap hal tersebut.
Kita juga harus menyesuaikan kepada anak jika mengalami kesulitan belajar. Kita harus langsung memberikan bantuan dibandingkan saran karena  jike membantu langsung dapat lebih dekat dengan anak dibandingkan hanya memberikan saran. Jadi harus tetapi semangat dalam belajar apalagi sekarang ini kita belajar online dan tidak menutup kemungkinan kita mengalami kesulitan belajar baik suasana sesaat ataupun memang sulit menangkap pelajaran. Jadi apakah kita mau di saat ini atau mengambil langkah kecil untuk perubahan besar kedepan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H