4. kesejahteraan pegawai
5. administrasi pembinaan teknis education dan
6. pendataan
Unsur unsur tersebut yang menentukan biaya yang akan dipakai untuk perhitungan biaya pendidikan
Menurut Muhajirin (2012), "Biaya pendidikan merupakan salah satu faktor pendukung (sumber daya pendidikan) yang sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Dalam upaya pencapaian tujuan, biaya pendidikan memiliki peranan yang sangat menentukan untuk kelangsungan pendidikan".Â
Namun permasalahan tak pernah usai, saat ini kita mengakui mahalnya biaya pendidikan. pendidikan bermutu membutuhkan biaya? Â Iya betul. Namun finansial masyarakat Indonesia belum memadai dan pendapatan yang tidak pasti.Â
Pemerintah telah mengalirkan program bantuan operasional sekolah (BOS) tapi tetaplah terbatas. Buktinya angka drop out anak usia 7-10 tahun makin naik dari tahun ke tahun padahal BOS telah dirintis sejak 2005. Kita perlu peka terhadap biaya pendidikan. Pemerintah sudah jelas bertanggung jawab dengan hal itu.Â
Kita tidak bisa tutup mata dari mahalnya biaya pendidikan. Padahal juga sektor kebutuhan non-pendidikan  harus diperhatikan pula. Kesadaran  pentingnya pendidikan harus dimiliki para penyelenggara agar lebih memperhatikan pembangunan manusia melalui usaha pendidikan.Â
Tidak hanya sampai disitu, kini sistem pendidikan diindonesia sistem lain yaitu lembaga privat. Yang semakin menambah panjang cerita kemiskinan di Indonesia dan solidaritas negeri ini. Itu tidak salah karena pola pikir kemudian menjadi satu-satunya cara untuk bertahan hidup, sebab tiada pendidikan tanpa biaya.Â
Karena itu rakyat dibebani dengan berbagai macam biaya dan iuran untuk bertahan hidupnya lembaga swasta. Ketika lembaga negeri yang dikelola oleh negara berlaku sama, niscaya semakin sempurna penderitaan rakyat negeri ini itulah mengapa sekolah kita mahal.Â
Selanjutnya terpuruknya keadilan sosial dan krisis solidaritas karena masih banyak semangat "mengeruk kekayaan, melupakan semuanya, kecuali diri sendiri" negara bisa lebih berperak jika kebijakan pendidikan memiliki semangat melindungi rakyat miskin yang sulit untuk merasakan pendidikan ketika jaring-jaring privatnya telah menguasai sistem maka mereka dengan mudah merogoh kocek para orang tua dengan pungutan uang gedung, iuran formulir, iuran seragam dan lain-lain.