Mohon tunggu...
Ahmad Ade Irwanda
Ahmad Ade Irwanda Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Lancang Kuning

"talk less do more"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tantangan Kampus Semakin Kompleks, Konsep TBL Jadi Solusi

28 September 2024   15:56 Diperbarui: 28 September 2024   16:22 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konsep Triple Bottom Line (TBL), yang pertama kali diperkenalkan oleh John Elkington pada tahun 1994. Konsep ini menekankan bahwa keberhasilan suatu perusahaan tidak lagi hanya diukur berdasarkan keuntungan finansial (profit), tetapi juga harus mempertimbangkan dua elemen penting lainnya, yaitu aspek sosial (people) dan aspek lingkungan (planet). Ketiga dimensi ini "profit, people, dan planet" membentuk dasar untuk menilai kinerja perusahaan secara holistik. Bagaimana Penerapan konsep ini di kampus?

1. Profit (Keuntungan)

Meskipun kampus mungkin tidak berorientasi semata-mata pada keuntungan seperti perusahaan komersial, keberlanjutan finansial tetap merupakan aspek penting. Keuangan yang sehat memungkinkan kampus untuk melakukan Investasi dalam Fasilitas dan Infrastruktur seperti Memperbaiki dan memperbarui fasilitas pendidikan, laboratorium, perpustakaan, dan teknologi informasi. 

Melakukan Pengembangan Program Akademik seperti Menyediakan program studi yang relevan dan inovatif untuk menarik mahasiswa dan memenuhi kebutuhan pasar kerja saat ini. Pada aspek Sumber Daya Manusia dengan menarik dan mempertahankan tenaga pengajar yang berkualitas serta staf pendukung yang kompeten.

2. People (Sosial)

Dimensi sosial dalam TBL menekankan tanggung jawab perguruan tinggi terhadap berbagai pemangku kepentingan, termasuk mahasiswa, staf, komunitas lokal, dan masyarakat luas. Aspek ini meliputi Kualitas Pendidikan dengan Menyediakan pendidikan yang berkualitas tinggi yang mempersiapkan mahasiswa untuk karier dan kehidupan yang sukses.

Pada aspek Kesejahteraan Mahasiswa dan Staf dengan menciptakan lingkungan yang mendukung kesejahteraan mental dan fisik mahasiswa serta staf, termasuk layanan konseling, fasilitas olahraga, dan program keseimbangan kerja-hidup.

Selanjutnya adalah Keterlibatan Komunitas seperti Berkontribusi pada pengembangan masyarakat lokal melalui program pengabdian masyarakat, kolaborasi dengan industri, dan penelitian yang bermanfaat bagi masyarakat.

Aspek lain adalah Kesetaraan dan Inklusi seperti mempromosikan keberagaman dan inklusi dalam semua aspek operasional, memastikan kesempatan yang setara bagi semua individu tanpa memandang latar belakang.

3. Planet (Lingkungan)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun