Konsep Triple Bottom Line (TBL), yang pertama kali diperkenalkan oleh John Elkington pada tahun 1994.Â
Konsep ini menekankan bahwa keberhasilan suatu perusahaan tidak lagi hanya diukur berdasarkan keuntungan finansial (profit), tetapi juga harus mempertimbangkan dua elemen penting lainnya, yaitu aspek sosial (people) dan aspek lingkungan (planet).Â
Ketiga dimensi ini "profit, people, dan planet" membentuk dasar untuk menilai kinerja perusahaan secara holistik. Bagaimana Penerapan konsep ini di kampus?
1. Profit (Keuntungan)
Meskipun kampus mungkin tidak berorientasi semata-mata pada keuntungan seperti perusahaan komersial, keberlanjutan finansial tetap merupakan aspek penting.Â
Keuangan yang sehat memungkinkan kampus untuk melakukan Investasi dalam Fasilitas dan Infrastruktur seperti Memperbaiki dan memperbarui fasilitas pendidikan, laboratorium, perpustakaan, dan teknologi informasi.Â
Melakukan Pengembangan Program Akademik seperti Menyediakan program studi yang relevan dan inovatif untuk menarik mahasiswa dan memenuhi kebutuhan pasar kerja saat ini.Â
Pada aspek Sumber Daya Manusia dengan menarik dan mempertahankan tenaga pengajar yang berkualitas serta staf pendukung yang kompeten.
2. People (Sosial)
Dimensi sosial dalam TBL menekankan tanggung jawab perguruan tinggi terhadap berbagai pemangku kepentingan, termasuk mahasiswa, staf, komunitas lokal, dan masyarakat luas.Â