Oleh KKN T 35 Unida Gontor, Kelompok 29.
Al-Qur'an, sebagai sumber petunjuk bagi umat Islam, tidak hanya menjadi panduan dalam urusan ibadah, tetapi juga memberikan arahan bagi kehidupan sosial dan spiritual. Di tengah arus modernisasi dan perkembangan teknologi, penting bagi pemuda/i untuk tetap terhubung dengan Al-Qur'an, menjadikannya sebagai pedoman hidup yang utama. Artikel ini akan mengulas pentingnya tadarus Al-Qur'an bagi pemuda/i Desa Pagerukir, Kabupaten Ponorogo, serta dampaknya dalam membangun spiritualitas dan kebangkitan pemuda/i di era modern.
Al-Qur'an adalah kitab suci umat Islam yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai petunjuk bagi seluruh umat manusia (QS. Al-Baqarah: 185). Tadarus Al-Qur'an, atau membaca dan mempelajari Al-Qur'an secara rutin, merupakan praktik ibadah yang sangat dianjurkan dalam agama Islam. Rasulullah Muhammad SAW bersabda, "Sesungguhnya orang yang pandai membaca Al-Qur'an akan bersama para malaikat yang mulia dan taat, dan orang yang membaca Al-Qur'an dan terus-terusan belajar serta sukar melafalkannya akan mendapat dua pahala" (HR. Bukhari).
Di Desa Pagerukir, pemuda/i telah mengadopsi tradisi tadarus Al-Qur'an sebagai bagian penting dari kehidupan sehari-hari. Setiap sore, mereka berkumpul di masjid atau rumah-rumah untuk membaca dan mempelajari Al-Qur'an bersama. Kegiatan ini tidak hanya mempererat hubungan antarwarga, tetapi juga membangun kebersamaan dalam mencari ridha Allah SWT. Dalam kegiatan tadarus, pemuda/i membagi ayat-ayat yang dipelajari, saling mengingatkan, dan mendiskusikan makna serta aplikasi ayat-ayat tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Tadarus Al-Qur'an membawa banyak manfaat, baik secara spiritual maupun sosial. Secara spiritual, membaca Al-Qur'an secara rutin dapat memperkuat iman, meningkatkan ketaqwaan, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Al-Qur'an juga menjadi sumber hikmah dan petunjuk dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Rasulullah SAW bersabda, "Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur'an dan mengajarkannya kepada orang lain" (HR. Bukhari).
Tadarus Al-Qur'an telah memberikan dampak yang signifikan dalam kebangkitan spiritual pemuda/i Desa Pagerukir. Mereka menjadi lebih tekun dalam ibadah, lebih rendah hati, dan lebih peduli terhadap sesama. Kehadiran Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari juga menjadikan mereka lebih sabar dalam menghadapi cobaan dan lebih optimis dalam meraih cita-cita. Hal ini sejalan dengan firman Allah SWT dalam Al-Qur'an, "Inilah kitab yang penuh berkah yang Kami turunkan, maka ikutilah dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat" (QS. Al-An'am: 155).
Tadarus Al-Qur'an bersama pemuda/i Desa Pagerukir merupakan sebuah tradisi yang bernilai tinggi dalam membangun spiritualitas dan kebangkitan pemuda/i di era modern. Melalui kegiatan ini, mereka tidak hanya menguatkan iman dan ketaqwaan kepada Allah SWT, tetapi juga memperkokoh persaudaraan dan kebersamaan dalam komunitas.Â
Dengan terus menjaga tradisi tadarus Al-Qur'an, pemuda/i Desa Pagerukir dapat menjadi teladan bagi generasi muda lainnya dalam menegakkan nilai-nilai keislaman dan membangun masyarakat yang berakhlak mulia. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur'an, "Dan ini adalah suatu kitab yang Kami turunkan yang penuh berkah, maka ikutilah dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat" (QS. Al-An'am: 155).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H