oleh KKN T35 UNiDA Gontor Kelompok 29.
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah salah satu wujud dari partisipasi mahasiswa dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, sekaligus merupakan bagian integral dari tanggung jawab mereka dalam mewujudkan prinsip dasar perguruan tinggi yang terdiri dari pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Universitas Islam Darussalam (UNIDA) Gontor menerapkan pendekatan tematik dalam KKN, yang didasarkan pada prinsip-prinsip syariat Islam, khususnya Hablum Min An-naas, yang menggarisbawahi pentingnya menjalin hubungan yang harmonis antara individu-individu dalam masyarakat dengan keyakinan bahwa kebaikan yang diusahakan untuk sesama manusia adalah kebaikan yang bermanfaat bagi seluruh umat manusia.
Salah satu kelompok mahasiswa yang turut serta dalam KKN Tematik 35 adalah Kelompok 29, yang dipercayakan untuk berkontribusi di Desa Pagerukir, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo, selama periode satu bulan dari tanggal 4 Maret hingga 29 Maret 2024. Mereka diberikan bimbingan oleh Ustadz Dedi Mulyanto, S.Pd.I., M.Pd., yang tidak hanya berperan sebagai pembimbing teknis tetapi juga memberikan arahan spiritual dalam menjalankan tugas-tugas mereka sesuai dengan prinsip-prinsip yang telah diamanatkan oleh perguruan tinggi. Dengan semangat yang membara, Kelompok 29 menanamkan komitmen mereka di lapangan, menghadapi tantangan-tantangan yang nyata dengan harapan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat setempat, sejalan dengan semangat pelaksanaan KKN Tematik 35 UNIDA Gontor.
Desa pagerukir memiliki begitu banyak potensi yang bisa di Kembangkan dan dimajukan, salah satunya potensi dari segi Pendidikan, yang mana Desa tersebut berada di atas bukit, dengan jalan yang terjal, curam, berlubang, belum diaspal,dan sangat licin saat hujun turun, tentu hal ini sangat membahayakan pihak yang ingin berkunjung disana, terutama tenaga pegajar (Guru), dikarenakan rata-rata semua guru berasal dari bawah bukit. dan  aspek lain yang sangat memperihatinkan adalah susahnya sinyal atau bahkan bisa dikatakan tidak ada sinyal, tentu hal ini sangat berpotensi untuk menghambat minat dan rasa ingin tahu masyarakat, terutama anak-anak dan remaja dalam perkembangan zaman digitalisasi seperti saat ini. maka dari itu kami tertarik bahkan jatuh hati untuk memilih mitra pendidikan yaitu SD 02 Pagerukir, melihat kondisi fakta lapangan dan ketika melihat senyum serta tawa asri anak-anak yang masih bermain permainan tradisional, jauh dari teknologi, seakan manarik kami berlabuh pada lautan nostalgia.
Hasil Survey serta diskusi bersama para guru setelah observasi medan dan tempat menunjukkan permasalahan yang ditemukan dan solusi yang ditawarkan, Kurangnya pengetahuan siswa/i di SDN2 Pagerukir dalam pemahaman pengenalan komponen computer dan belum diterapkan sistem pembelajaran menggunakan teknologi Augmented Reality sehingga menyebabkan pembelajaran kurang optimal. maka dari itu pengusul menawarkan untuk menggunakan teknologi Augmented Reality dalam mengembangkan pengetahuan tentang pengenalan komponen computer sehingga diharapkan pembelajaran akan menjadi lebih Efektif dan interaktif dengan menggunakan pendekatan Augmented Reality.
Kontribusi mendasar pada khalayak sasaran yaitu Penggunaan metode pembelajaran dengan pendekatan Augmented Reality ini nantinya akan menjadikan pembelajaran lebih efektif dan interaktif. Dengan pembelajaran yang lebih interaktif diharapkan para siswa/i akan lebih berminat dalam pembelajaran komputer. dan Rencana luaran atau hasil akhir dari Pengabdian ini ialah : Terbentuknya media pembelajaran pengenalan komponen kompter berbasis mobile dengan pendekatan teknologi Augmented Reality
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H