Pada pagi cerah hari Rabu, 3 Maret 2024, SD 02 Ngudal, Desa Pagerukir diselimuti semangat yang menggebu, antara semangat beribadah di bulan Ramadhan dan semangat mengabdi kepada masyarakat bercampur-aduk menjadi satu. Anggota KKN T 35 UNIDA Gontor kelompok 29, tiba pukul 08.00 untuk mengadakan rapat koordinasi yang tak kalah bersemangat, menyoroti Perlombaan SZAMDA ISLAMIC CHALLENGE 2 2024 yang akan digelar pada tanggal 27 Maret 2024 di SMP 2 Sampung mendatang.
Inspirasi Al-Quran dalam Surah Ali 'Imran ayat 200 menyiratkan, "Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung." Dalam semangat ini, rapat di SD 02 Ngudal menjadi panggung utama untuk menyiapkan para siswa dengan bekal yang kokoh, tidak hanya secara teknis dalam perlombaan, tetapi juga dalam membangun karakter yang berani dan tangguh.
Pak Heri, sebagai guru yang mengkoordinasi perwakilan sekolah, memberikan arahan yang membumi, "Insyaallah mas, untuk perlombaan anak-anak kami serahkan kepada mas-mas sekalian untuk dilatih. Kami pihak sekolah tidak menuntut anak-anak untuk juara, karena anak-anak jarang mengikuti perlombaan. Tetapi yang kami inginkan adalah keberanian anak-anak, berani tampil, karena hal tersebut sangat penting dalam perkembangan mental mereka."
Pesan yang diilhami oleh hadis Rasulullah SAW, "Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga," menggema di ruang rapat, memantik semangat para anggota KKN dan guru-guru dalam mengarahkan para peserta. Semua itu, seiring dengan pesan Rasulullah SAW dalam hadis riwayat Imam Ahmad, "Barang siapa yang memiliki tiga sifat ini, dia akan menemukan manisnya iman: mencintai Allah dan Rasul-Nya lebih dari pada yang lainnya, mencintai seseorang hanya karena Allah, dan membenci kembali kepada kekafiran setelah Allah menyelamatkannya bagaikan dia dibuang ke dalam api."
Dalam ruang rapat yang penuh semangat, hasilnya tak hanya berupa rencana teknis perlombaan. Lebih dari itu, rapat tersebut mengukuhkan tekad untuk membentuk karakter yang tangguh dan berani pada para siswa. Pembagian penanggung jawab, pemahaman terhadap juklak perlombaan, dan pembahasan tentang SANLAT (Pesantren Kilat) sebelum perlombaan, semuanya menjadi bagian dari upaya membangun fondasi yang kokoh.
Dengan begitu, perjalanan menuju keberanian telah dimulai, bukan sekadar untuk meraih kemenangan dalam perlombaan, tetapi juga untuk meraih kemenangan dalam diri sendiri. Semoga semangat ini menginspirasi setiap individu untuk selalu berani menghadapi tantangan hidup, dengan keyakinan bahwa setiap langkah keberanian akan mendapat ridha dari-Nya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H