Mohon tunggu...
ahmad abtokhi
ahmad abtokhi Mohon Tunggu... Guru - guru

guru ipa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bedah Karakteristik Soal KSM dan Peran ICT dalam Pembelajaran di Madrasah

14 Agustus 2023   13:06 Diperbarui: 14 Agustus 2023   13:07 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malang, 12-13 Agustus 2023 - Gemuruh semangat dan antusiasme meramaikan seminar bertajuk "Bedah Karakteristik Soal KSM bagi Guru IPA dan Guru Mata Pelajaran Lain, serta Peran ICT dalam Pembelajaran di Madrasah". Acara yang berlangsung di MIN 3 Malang menjadi bagian penting dari program UIN Mengabdi Qoryah Thoyyibah 2023 yang diadakan oleh UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

Pembukaan resmi acara dipercayakan kepada Imam Nur Aksan, S. Pd, kepala sekolah MIN 3 Malang, yang dengan hangat menyambut para peserta. Kepala sekolah ini dengan tulus menegaskan makna penting seminar sebagai panggung untuk mengasah kualitas pendidikan di lingkungan madrasah.

Dua sosok berpengalaman, Ahmad Abtokhi sebagai Tim Pembuat Soal KSM Nasional, dan Hisyam Fahmi, seorang dosen Matematika dari UIN Malang, tampil sebagai narasumber utama. Keduanya memberikan pencerahan yang memukau kepada para peserta.

Ahmad Abtokhi membahas integrasi ilmu pengetahuan dan nilai-nilai Islam dalam Kompetisi Sains Madrasah (KSM). Dalam paparannya, Abtokhi merinci bagaimana soal-soal KSM dibentuk dengan cermat, memperhatikan konteks al-Qur'an. Dia menggarisbawahi bagaimana soal-soal ini menjadi jendela untuk menggali konsep dan aplikasi nilai-nilai Islam, seperti zakat, falak, dan isu-isu lainnya. Abtokhi pun mengungkapkan tujuan kuat untuk memungkinkan siswa menjalankan analisis holistik antara konsep Islam dan ilmu pengetahuan. Melalui soal-soal murni ilmu pengetahuan, Abtokhi juga mendorong agar siswa madrasah setara dengan rekan-rekan mereka yang berkompetisi di olimpiade sains di luar madrasah. Poin penting lain adalah inklusivitas soal dalam tiga bahasa, yaitu Bahasa Indonesia, Arab, dan Inggris.

Narasumber kedua, Hisyam Fahmi, menguraikan bagaimana Kecerdasan Buatan (AI) memiliki potensi luar biasa dalam memajukan pendidikan di madrasah. Fahmi menggambarkan bagaimana AI memiliki kapabilitas untuk meningkatkan efisiensi, akurasi, dan personalisasi pembelajaran, sesuai kebutuhan siswa. Fahmi meyakinkan bahwa AI dapat menciptakan pengalaman belajar yang memikat dan efektif bagi siswa, membuka jalan baru dalam teknik pengajaran yang didukung oleh teknologi.

Seminar ditutup dengan ungkapan terima kasih yang tulus dari para peserta, sebagian besar merupakan guru-guru madrasah dari wilayah selatan Malang. Para peserta merasa terinspirasi dan berterima kasih atas ilmu baru yang mereka peroleh dari narasumber. Seminar ini tanpa ragu mampu membangkitkan semangat peserta untuk menerapkan wawasan baru ini dalam dunia pendidikan, dengan harapan akan memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di madrasah-madrasah wilayah tersebut.

Tak berhenti sampai di situ, dalam upaya menggenapi target Qoryah Thayyibah 2023, rencananya seminar serupa juga akan digelar di Kota Malang dengan melibatkan para guru-guru Maarif Kota Malang. Langkah ini merupakan bentuk strategi yang kuat dalam mendukung pertumbuhan pendidikan di wilayah ini, sejalan dengan visi dan misi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dalam melayani masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun