Akhir-akhir ini menjadi perbincangan tentang langkah-langkah yang tepat untuk mengatasi atau membatasi penularan wabah Covid-19. Beragam opini masyarakat ikut terlibat pada media masa. Pemerintah pusat pada tanggal 16 Maret 2020 lalu telah menghimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk bekerja di rumah selama dua pekan. Namun himbauan itu tidak cukup efektif, penularan tetap saja merebak ke kota-kota di Indonesia.Â
Apa yang menjadi penyebabnya? Tentu saja hal ini akibat ketidaksadaran masyarakat akan himbauan pemerintah agar bekerja di rumah dan tidak banyak melakukan aktivitas di luar. Lalu ada argumen masyarakat yang menentang, dengan dalih "Kami pekerja dan buruh harian. Jika kami tidak bekerja, kami tidak akan mendapatkan penghasilan". Hal ini yang menjadi perbincangan oleh pemerintah, apa langkah yang tepat untuk mengatasi masalah ini?
Lockdown
Lockdown adalah larangan untuk masyarakat agar tidak memasuki dan keluar dari wilayah karena dalam kondisi darurat. Lockdown sendiri telah diterapkan di negara-negara yang terjangkit Covid-19, seperti China, Italia, Spanyol, dan lain-lain.Â
Di China contohnya, diberlakukannya lockdown selama dua bulan di sana, ini sangat efektif dalam mencegah penyebaran virus Covid-19 ini. Namun di sisi lain dari segi anggaran untuk mengatasi penyebaran virus Covid-19 di China cukup besar, sehingga dapat menjamin kebutuhan pangan masyarakat di sana dalam masa lockdownnya tersebut.Â
Lalu apakah Indonesia akan mengikuti cara dari negeri Tirai Bambu tersebut dalam mengatasi virus Covid-19? Sepertinya pemerintah masih mempertimbangkan dampak ekonomi jika diberlakukannya lockdown di Indonesia. Namun, lockdown sendiri cukup efektif apabila diterapkan di daerah-daerah yang terjangkit atau yang berada di zona merah saja.Â
Pemerintah menjamin bahan makanan para pekerja atau buruh yang berpenghasilan harian. Dengan berkoordinasi ke pemerintah daerah, kabupaten, sampai ke desa. Cukup satu pekan atau dua pekan saja pemerintah ambil tindakan lockdown untuk daerah-daerah yang berada pada zona merah, agar penyebaran atau penularan virus Covid-19 ini bisa dihentikan.
Kesadaran Masyarakat Indonesia Tentang Kebersamaan dalam Menghadapi Covid-19
Masyarakat Indonesia dengan keberagaman suku, budaya, ras dan agama merupakan titik penguat bagi bangsa Indonesia dalam sejarahnya memenangkan kemeredekaannya pada tahun 1945. Berkeinginan bebas dari genggaman para penjajah tentu saja yang menjadi cita-cita dari bangsa Indonesia pada masa itu. Jika kita ingin berkaca pada kejadian pada masa-masa akan kemerdekaan dulu, tentu saja aspek kebersamaan para masyarakat pada waktu sangat antusias dalam memerangi para penjajah.
Namun apakah kebersamaan masyarakat Indonesia bisa memerangi penyebaran virus Covid-19 bisa dilakukan kembali? Ada beberapa yang bisa masyarakat Indonesia lakukan untuk mencegah penularan virus Covid-19 ini yaitu saling tolong menolong terhadap sesama masyarakat, artinya ketika pemerintah melakukan lockdown, masyarakat yang mempunyai harta lebih bisa membantu dalam bentuk materi untuk tetangga yang kurang mampu ataupun yang menjadi buruh harian, diberi makan untuk beberapa waktu ke depan.Â
Di samping pemerintah memberi bantuan, masyarakat yang kelebihan harta dapat membantu pemerintah dalam pemberian kebutuhan masyarakat miskin tersebut.
Sudah saatnya pemerintah dan masyarakat Indonesai bekerjam sama untuk pencegahan penyebaran virus Covid-19 ini. Jika pemerintah dan masyarakat sudah satu bisa bersatu, semuanya dapat ditangani dengan baik.
Oleh : Ahmad Abdurrohman Umar
Mahasiswa Prodi Ilmu Politik UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H