Mohon tunggu...
Ahmada
Ahmada Mohon Tunggu... Guru - Staf Pengajar

Hobi membaca buku sejarah kerajaan di nusantara terlebih Singasari dan Majapahit dan film /drama berlatar kerajaan dan dinasti Ming Tiongkok

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Keluar dari Lingkaran SDM Rendah: Perspektif Islam dan Solusi Praktis

7 Desember 2024   16:08 Diperbarui: 7 Desember 2024   16:38 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memilih lingkungan hidup yang tepat adalah keputusan penting untuk membentuk karakter dan masa depan seseorang. Namun, tidak semua dari kita lahir atau tumbuh di lingkungan yang ideal. Beberapa mungkin mendapati diri mereka berada di tengah lingkungan dengan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang rendah, ditandai oleh kurangnya pendidikan, lemahnya akhlak, serta pola pikir stagnan yang menghambat kemajuan.  

Dari perspektif Islam, kualitas manusia tidak hanya diukur dari intelektual, tetapi juga akhlak dan kontribusi sosial. Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, dua organisasi Islam moderat terbesar di Indonesia, memberikan perhatian besar pada pentingnya meningkatkan kualitas SDM sebagai bagian dari ibadah dan tanggung jawab kepada Allah SWT.  

Apa Itu SDM Rendah?  

SDM rendah bukan sekadar kurangnya pendidikan formal atau keterampilan teknis. Dalam pandangan Islam moderat, SDM rendah mencakup:  

1. Minimnya Ilmu Pengetahuan 

   Rasulullah SAW bersabda:  

   "Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap Muslim." (HR. Ibnu Majah).  

   Lingkungan dengan SDM rendah cenderung tidak memiliki semangat belajar, baik dalam pendidikan agama maupun ilmu duniawi.  

2. Lemahnya Akhlak dan Etika

   Akhlak mulia adalah inti dari ajaran Islam. Lingkungan yang buruk sering kali dipenuhi dengan perilaku negatif seperti malas, iri hati, atau apatis terhadap perubahan.  

3. Kurangnya Kesadaran Sosial 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun