Pernah Kita berada pada satu masa dimana otak kita penuh dengan doktrin protagonis lawas
Doktrin usang yang merasup menembus relungterdalam
Berteriak, bersorak, dan terbahak dengan congkak
Bersama kita menegaskan existensi diri di tengah serpihan puing moral tak bertuan
Meski kadang terlihat seperti orang edan yang melawan jaman
Pernah juga kita berselimut kabut sedu sedan
Kala segala asa jauh dari jangkauan
Menusuk, menerjang, membuyarkan segala impian
Tapi kita tetap berdiri,
Bersama tekad yang kian membatu
Membentuk prasasti ketangguhan jiwa kita
Seribu satu senja telah berlalu
Masihkah deru semangat itu di hatimu?
Seperti saat pertama jiwa kita bertemu
Ataukah semua telah hilang ditelan waktu
Seperti cinta yang pernah singgah dihati kita
Dan hanya menyisakan catatan
Catatan hidupku dan hidupmu yang tetap rahasia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H