Terinspirasi Filosofi, Sastra, dan Budaya Pop

Syuting The Matrix dimulai pada bulan Maret 1998 dan berlangsung hingga akhir tahun 1998. Salah satu fitur paling terkenal dari The Matrix adalah penggunaan teknik efek visual yang sangat canggih pada saat itu, terutama bullet time. Efek ini memungkinkan adegan aksi yang dramatis, seperti Neo menghindari peluru, untuk ditampilkan dengan kecepatan yang sangat lambat, sementara kamera bergerak di sekitar karakter. Teknik ini melibatkan pengambilan gambar dengan sejumlah kamera yang diposisikan dalam bentuk melingkar, kemudian memanipulasi rekaman untuk menciptakan efek yang tampak seperti waktu berhenti.

Para Wachowskis sangat terinspirasi oleh film-film aksi Hong Kong, terutama film-film yang disutradarai oleh John Woo. Untuk menciptakan adegan pertarungan yang intens, mereka bekerja dengan koreografer laga Yuen Woo-ping, yang terkenal dengan karya-karyanya dalam film-film aksi Asia. Para aktor dilatih selama berbulan-bulan untuk melakukan berbagai gerakan bela diri dan aksi laga secara realistis.

Komposer Don Davis bertanggung jawab atas skor film ini, yang mencampurkan orkestra klasik dengan elemen-elemen musik elektronik dan rock industrial untuk memperkuat momen-momen penting dalam film, seperti pertarungan terakhir dan momen-momen emosional yang lebih dalam. Soundtrack film ini menampilkan lagu-lagu dari artis-artis seperti The Prodigy, Rage Against the Machine, dan Rob Zombie.

The Matrix meraih kesuksesan besar, baik di box office maupun di kalangan kritikus. Dengan anggaran sekitar $63 juta, film ini berhasil meraup lebih dari $460 juta di seluruh dunia, menjadikannya salah satu film paling sukses di tahun 1999. Film ini mendapatkan empat penghargaan Academy Awards, termasuk untuk kategori Best Visual Effects. Pengaruh The Matrix sangat besar dalam dunia perfilman, menginspirasi berbagai film, video game, dan budaya pop.