The Matrix (1999) adalah salah satu film paling revolusioner dalam sejarah perfilman, yang disutradarai oleh Wachowski Brothers (sekarang Lana dan Lilly Wachowski). Film ini tidak hanya merubah cara kita melihat film aksi dan fiksi ilmiah, tetapi juga menciptakan inovasi dalam efek visual, narasi, dan gaya sinematik.
Dengan memadukan konsep filosofis tentang kenyataan, teknologi, dan kebebasan, The Matrix telah menjadi salah satu karya film yang paling berpengaruh sepanjang masa. The Matrix dianggap sebagai salah satu film pertama yang benar-benar mengeksplorasi potensi teknologi efek visual baru, terutama dalam hal penggunaan CGI untuk menciptakan ilusi dunia virtual.
Sebelum The Matrix menjadi film ikonik seperti sekarang, ide cerita ini sudah berkembang cukup lama di benak para Wachowskis. Mereka terinspirasi oleh berbagai elemen dari filosofi, sastra, dan budaya pop, yang mengarah pada konsep dunia simulasi dan kecerdasan buatan yang mengendalikan umat manusia.
Film ini terinspirasi oleh berbagai referensi filosofis, termasuk teori Plato tentang The Allegory of the Cave, yang menyarankan bahwa apa yang kita anggap sebagai kenyataan hanyalah bayangan dari dunia yang lebih nyata. Konsep dunia simulasi dan pertanyaan tentang apa itu kenyataan merupakan inti dari The Matrix. Mereka juga mengutip karya-karya seperti Neuromancer William Gibson dan Ghost in the Shell (1995) sebagai referensi visual dan tema.
Naskah The Matrix ditulis oleh Wachowskis, yang ingin menciptakan cerita fiksi ilmiah yang mendalam dan penuh aksi, tetapi juga sarat dengan filosofi dan metafora. Proses penulisan berlangsung selama beberapa tahun, dengan banyak elemen yang terinspirasi oleh pengaruh-pengaruh visual dan ideologi mereka, seperti anime, komik, serta film-film aksi Hong Kong.
Keanu Reeves bukanlah pilihan pertama untuk memerankan Neo. Awalnya, aktor seperti Will Smith, Johnny Depp, dan Nicolas Cage ditawarkan peran tersebut, tetapi mereka menolaknya karena alasan pribadi atau kontrak lainnya. Reeves, meskipun diragukan pada awalnya, akhirnya menjadi pilihan yang sempurna untuk karakter Neo.
Laurence Fishburne dipilih untuk peran Morpheus, pemimpin pemberontak yang memperkenalkan Neo pada realitas Matrix. Carrie-Anne Moss terpilih untuk peran Trinity setelah serangkaian audisi, dan ia harus menjalani pelatihan intensif untuk adegan aksi yang mengesankan. Hugo Weaving memerankan karakter antagonis, Agent Smith. Smith adalah program dalam Matrix yang berusaha menghentikan Neo dan teman-temannya.
Sebagian besar film ini diambil di Sydney, Australia, dengan beberapa lokasi utama di sekitarnya, termasuk studio-studio besar yang digunakan untuk menciptakan efek visual yang futuristik. Film ini juga memanfaatkan gedung-gedung dan lanskap perkotaan untuk menciptakan ilusi dunia nyata yang sudah terkontrol.
Untuk menciptakan dunia Matrix, tim desain produksi mengembangkan set yang mencerminkan kontras antara dunia nyata dan dunia simulasi. Mereka menggunakan palet warna hijau untuk dunia Matrix, yang menggambarkan aliran kode dan simulasi digital yang mendominasi dunia tersebut. Dunia nyata digambarkan dengan warna-warna yang lebih netral dan kusam.
Kostum dalam The Matrix memainkan peran penting dalam menciptakan suasana futuristik. Karakter utama mengenakan jas hitam panjang dan kacamata hitam, yang menjadi simbol ikonik dari film ini. Kostum ini juga mencerminkan estetika cyberpunk yang kuat dalam film, dengan memadukan gaya pakaian era 90-an dengan imajinasi masa depan yang gelap dan terkontrol. Kacamata hitam dirancang oleh desainer kostum Kym Barrett dan menjadi salah satu atribut paling dikenali dalam sejarah film.