Teknologi visual ini memberi kesan bahwa Forrest berada dalam berbagai momen sejarah yang sangat penting, dan hal ini dilakukan dengan cara yang jenius. Dalam proses ini, film menggunakan teknik yang menggabungkan gambar-gambar nyata dengan animasi komputer untuk menciptakan ilusi bahwa Forrest benar-benar berada di samping presiden atau tokoh terkenal lainnya. Film ini juga dikenal karena penggunaan bluescreen dan teknik penggabungan visual untuk menciptakan kesan Forrest berada di lokasi sejarah tertentu.
Skor musik untuk Forrest Gump disusun oleh Alan Silvestri. Ia menciptakan musik yang menyentuh hati dan sangat mendalam, yang mampu menguatkan narasi emosional film ini. Namun, yang lebih menarik adalah penggunaan lagu-lagu dari era 60-an dan 70-an seperti The Doors, Elvis Presley, The Beach Boys, dan Buffalo Springfield. Lagu-lagu itu memberikan nuansa waktu yang tepat dan menjadi pengiring yang sempurna untuk perjalanan hidup Forrest.
Ketika dirilis pada 6 Juli 1994, Forrest Gump langsung meraih kesuksesan besar baik di box office maupun di kalangan kritikus. Dengan anggaran sekitar $55 juta, film ini berhasil meraup lebih dari $678 juta di seluruh dunia, menjadikannya salah satu film terlaris pada tahun 1994. Film ini juga memenangkan 6 Academy Awards, termasuk penghargaan untuk Best Picture, Best Director, dan Best Actor untuk Tom Hanks.
Forrest Gump bukan hanya tentang cerita, tetapi juga tentang cara pembuatan yang menghadirkan inovasi dalam teknik sinematografi dan efek visual yang mendorong batas-batas sinema. Selain itu, Forrest Gump menjadi film yang mempengaruhi budaya pop dan terus diputar di televisi, dengan banyak kutipan ikonik yang masih sering diingat hingga hari ini, seperti "Life is like a box of chocolates."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H