Alien (1979), yang disutradarai oleh Ridley Scott, adalah salah satu film yang mengubah wajah genre horor dan fiksi ilmiah di layar lebar. Alien tidak hanya dikenal karena penciptaan makhluk ikoniknya, tetapi juga karena atmosfer tegang dan penuh kecemasan yang berhasil diciptakan sepanjang film. Film ini menjadi inspirasi bagi banyak film horor dan fiksi ilmiah selanjutnya dan melahirkan franchise besar yang melibatkan beberapa sekuel, prekuel, dan karya spin-off.
Alien awalnya dimulai sebagai sebuah proyek yang sederhana, namun kemudian berkembang menjadi sebuah film yang menggabungkan unsur-unsur horor, fiksi ilmiah, dan thriller psikologis. Ide cerita Alien pertama kali diprakarsai oleh penulis naskah Dan O'Bannon. Setelah film Dark Star (1974), O'Bannon menginginkan sebuah cerita yang menggabungkan unsur horor dengan latar luar angkasa. O'Bannon terinspirasi oleh film-film horor klasik, seperti The Thing from Another World (1951) dan novel fiksi ilmiah The Puppet Masters oleh Robert A. Heinlein.
Setelah skenario selesai, produser Walter Hill dan David Giler merekrut Ridley Scott untuk menyutradarai film ini. Scott segera melihat potensi dalam film ini dan setuju untuk bergabung sebagai sutradara. Dalam pengembangan film ini, Scott menekankan pentingnya ketegangan dan horor atmosferik, bukannya aksi yang eksplosif. Ia menggunakan pencahayaan yang samar dan efek bayangan untuk menciptakan ketegangan. Banyak adegan film ini diambil dalam kondisi cahaya rendah untuk menciptakan suasana klaustrofobia dan ketidakpastian, di mana alien bisa muncul dari kegelapan kapan saja.
James Cameron, yang kemudian menyutradarai Aliens (1986), pernah menyatakan bahwa Ridley Scott sangat berfokus pada pengambilan gambar yang tidak biasa dan dinamis, yang sering kali menghadirkan sudut pandang yang tidak konvensional. Banyak adegan menggunakan teknik kamera yang menghadirkan perspektif dari sudut yang ekstrem, memberikan kesan terperangkap dan terancam.
Sigourney Weaver memerankan karakter utama, Ellen Ripley, seorang wakil kapten yang menjadi satu-satunya penyintas yang selamat dari serangan alien. Awalnya, Weaver bukanlah pilihan utama, tetapi setelah beberapa pertimbangan, ia dipilih. Awalnya ia tidak dijanjikan banyak uang untuk perannya sebagai Ripley, tetapi seiring berjalannya waktu, kariernya berkembang, dan ia mendapat pengakuan besar. Setelah film ini sukses besar, Sigourney Weaver menjadi salah satu bintang paling terkemuka di Hollywood.
Seniman H.R. Giger, yang dikenal dengan gaya desain surreal dan horor yang unik, dipilih untuk mendesain makhluk alien (Xenomorph). Giger menggunakan konsep-konsep yang menggabungkan unsur tubuh manusia dengan mekanik dan organik untuk menciptakan alien yang sangat menyeramkan dan tak terbayangkan. Giger juga merancang sebagian besar latar belakang dan elemen visual lainnya di film ini.
Efek khusus untuk menciptakan alien dan kehidupan luar angkasa dilakukan dengan tangan para ahli efek visual seperti Carlo Rambaldi (pencipta alien) dan H.R. Giger (desainer makhluk). Meskipun teknologi CGI belum ada, teknik animatronik dan efek praktis digunakan secara maksimal untuk menciptakan makhluk alien yang sangat menyeramkan.
Salah satu adegan yang paling ikonik dalam sejarah film horor adalah 'chestburster' scene, di mana alien muda keluar dari tubuh Kane. Adegan ini sangat menegangkan dan mengejutkan penonton pada saat pertama kali ditayangkan, dan untuk menciptakannya, John Hurt (Kane) harus berbaring di meja dan bertindak seolah-olah ia sedang menderita. Adegan ini dilakukan dengan menggunakan prostetik dan efek praktis yang sangat rumit, yang akhirnya menciptakan salah satu momen film yang paling terkenal dalam sejarah.
Sebagian besar syuting Alien dilakukan di Pinewood Studios di Inggris. Salah satu set terbesar yang dibangun adalah pesawat luar angkasa Nostromo, yang digunakan oleh kru untuk melakukan perjalanan antarplanet. Set ini dibuat dengan sangat teliti, dengan detail yang sangat mendalam, mulai dari ruang mesin, ruang makan, hingga koridor-koridor sempit yang berliku-liku. Set Nostromo dirancang oleh Roger Christian, yang bekerja keras untuk memastikan bahwa desain interior pesawat menciptakan kesan sepi dan penuh ketegangan.
Sebagian besar efek luar angkasa dalam Alien dibuat menggunakan miniatur, dan untuk adegan pesawat luar angkasa, tim menggunakan model skala besar yang difilmkan dengan teknik stop-motion dan kamera gerak lambat. Penggunaan miniatur ini menambah kesan nyata dan menarik dalam film, memberikan kesan futuristik meskipun film ini dibuat dengan anggaran terbatas.
Proses syuting sering kali sangat menegangkan, karena seluruh tim harus bekerja dalam kondisi yang sangat terbatas dan penuh ketidakpastian. Aktor-aktor sering kali berada di dalam set yang gelap, dengan ruang yang sangat sempit, yang meningkatkan rasa ketegangan dan isolasi. Para aktor juga harus bekerja dengan efek khusus yang rumit dan sering kali berbahaya.
Banyak aktor yang terlibat dalam film ini tidak pernah benar-benar melihat alien (Xenomorph) dalam set, karena makhluk tersebut sering kali dirancang dalam bentuk maket atau hanya terlihat dalam adegan tertentu yang dibuat dengan efek visual. Hal ini meningkatkan rasa terkejut dan takut yang asli bagi aktor, terutama dalam adegan-adegan besar seperti penampilan pertama kali Xenomorph yang sepenuhnya terungkap.
Alien mendapatkan kesuksesan yang sangat besar, meraup lebih dari $100 juta di seluruh dunia pada anggaran sekitar $11 juta, menjadikannya salah satu film horor paling sukses di masanya. Alien memenangkan Academy Award untuk Best Visual Effects dan diakui secara luas oleh para kritikus dan penggemar. Desain alien dan atmosfer yang menciptakan ketegangan secara visual menjadi pengaruh besar bagi genre horor dan fiksi ilmiah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H