Film Rocky (1976) menceritakan kisah inspiratif Rocky Balboa, seorang petarung klub kecil dan penagih utang rentenir dari Philadelphia, mendapat kesempatan bertarung untuk memperebutkan kejuaraan kelas berat dunia yang dipegang oleh Apollo Creed. Dibintangi oleh Sylvester Stallone yang juga menulis naskahnya. Kursi sutradara di tangan John G. Avildsen. Film ini tidak hanya mengukir kesuksesan komersial, tetapi juga mendapatkan 10 nominasi Academy Award dan memenangkan tiga di antaranya, termasuk untuk Best Picture.
Stallone menulis naskah Rocky dalam waktu hanya sekitar 3 hari, terinspirasi oleh pertandingan tinju legendaris antara Muhammad Ali dan Chuck Wepner pada tahun 1975. Setelah menulis naskahnya, Stallone berusaha menjual skrip tersebut kepada beberapa studio besar, tetapi hampir semua menolaknya. Stallone menolak untuk mengizinkan film tersebut dibuat tanpa dia sebagai pemeran utama.
Pada saat itu, Stallone adalah aktor yang masih baru dan belum memiliki nama besar di Hollywood. Para produser lebih memilih mencalonkan nama-nama yang sudah terkenal seperti Robert Redford, Burt Reynolds, James Caan, Steve McQueen, hingga Al Pacino. Akhirnya produser Irwin Winkler dan Robert Chartoff dari United Artists tertarik dengan naskah tersebut dan setuju dengan.syarat yang diminta Stallone.
Stallone berlatih tinju dengan pelatih profesional, termasuk Jimmy Gambina, seorang pelatih tinju veteran. Stallone juga menjalani rutinitas latihan fisik yang keras, termasuk berlari jauh di jalanan Philadelphia, berlatih di gym, dan melakukan berbagai latihan kekuatan. Â
Tim produksi mendapat tantangan besar karena anggaran yang sangat terbatas, hanya sekitar $1 juta. Pada masa itu adalah jumlah yang sangat kecil untuk sebuah film Hollywood. Karena itu, mereka harus sangat kreatif dan efisien dalam menggunakan sumber daya yang ada.
Beberapa lokasi syuting, seperti gedung-gedung di Philadelphia, dipilih karena murah dan mudah diakses. Banyak adegan luar ruangan dilakukan dengan menggunakan lokasi yang sudah ada. Untuk adegan latihan dan pertandingan tinju, banyak menggunakan pencahayaan alami dan sedikit peralatan, mengurangi biaya sewa peralatan dan studio.
Syuting Rocky berlangsung di berbagai lokasi nyata di Philadelphia, yang menambah tantangan tersendiri karena waktu yang terbatas dan cuaca yang tidak selalu bersahabat. Misalnya, adegan pelatihan di luar ruangan harus dilakukan meskipun cuaca dingin, terutama saat Stallone berlari di jalanan Philadelphia.
Adegan pertandingan antara Rocky Balboa dan Apollo Creed adalah salah satu yang paling terkenal dalam sejarah film. Namun, pengambilan gambar adegan tersebut juga penuh dengan tantangan. Untuk membuat pertarungan tinju lebih realistis, tim produksi menggunakan berbagai teknik kamera, termasuk pengambilan gambar jarak dekat, untuk menciptakan kesan perkelahian yang lebih mendalam.
Selama syuting pertandingan tinju, Sylvester Stallone dan Carl Weathers harus menerima pukulan nyata. Adegan dalam film terlihat sangat realistis karena kedua aktor tersebut benar-benar terlibat dalam pertarungan fisik yang tidak mudah. Stallone bahkan mengalami beberapa cedera ringan selama syuting, termasuk memar dan luka ringan.
Salah satu aspek yang tidak kalah penting dari Rocky adalah musiknya, terutama lagu Gonna Fly Now yang dibuat oleh Bill Conti. Lagu tema ini dimainkan dalam adegan latihan Rocky berlari menaiki tangga Museum Seni Philadelphia. Momen tersebut menjadi adegan paling ikonik dalam sejarah film yang bertemakan olahraga. Adegan dan lagu itu menjadi salah satu elemen yang paling dikenang dari Rocky, dan hingga kini sering digunakan dalam berbagai acara atau film yang bertema motivasi. Lagu Gonna Fly Now mencapai peringkat #1 di chart Billboard Adult Contemporary dan berhasil masuk ke Top 10 di chart Billboard Hot 100 di posisi #2.
Film Rocky terkenal dengan adegan latihannya yang terkadang unik, seperti lari jam empat pagi. Menarik gerobak besar berisi beban berat di jalanan kota. Lari dengan rantai yang terikat di tubuh. Hingga latihan mengejar ayam untuk melatih kelincahan geraknya. Oh ya, jangan lupa. Sebelum berlari dia makan lima telur mentah dulu! Â
Setelah dirilis, Rocky menerima sambutan luar biasa. Tidak hanya berhasil di box office dengan pendapatan lebih dari $225 juta, film ini juga mendapat pujian kritis dan menjadi simbol perjuangan dan harapan bagi banyak orang. Kesuksesan Rocky memunculkan banyak sekuel, termasuk seri Rocky Balboa dan film spin-off seperti Creed, yang juga melanjutkan warisan karakter ini hingga dekade berikutnya.
Ada satu kisah menarik antara Stallone dengan anjing bulldog kesayangannya, Butkus. Stallone membeli Butkus tahun 1971 ketika dia tinggal di New York. Karena kesulitan keuangan, Stallone terpaksa menjual Butkus seharga $50. Ketika dia mulai menulis skenario untuk Rocky, dia berharap film ini akan mengubah hidupnya. Setelah mendapatkan kesepakatan untuk membuat Rocky, Stallone akhirnya membeli kembali Butkus. Ia menebus anjing itu dengan harga $3,000.
Butkus muncul dalam beberapa adegan film Rocky, termasuk saat Rocky berlatih di rumahnya, duduk di sampingnya di sofa, dan menjadi simbol dari perjuangan dan kesetiaan. Kehadiran Butkus dalam film menambah kedalaman emosional, mengingat hubungan erat antara Stallone dan anjing tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H