Mohon tunggu...
Ahmad R Madani
Ahmad R Madani Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis lagu, buku, komik, dan skenario film. Alumni ponpes Jombang, Bogor, dan Madinah. Menikah dengan seorang dokter. Menulis fiksi, film, religi, dan kesehatan. Semua akan dijadikan buku. Terima kasih sudah mampir.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sejarah Sikat Gigi dan Penggunaan Siwak

23 November 2024   12:03 Diperbarui: 23 November 2024   12:05 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sikat gigi adalah salah satu rutinitas kebersihan yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan modern sehari-hari. Namun, praktik menjaga kebersihan gigi dan mulut ini memiliki sejarah panjang yang berakar jauh di masa lalu.

Sebelum penemuan sikat gigi modern, berbagai budaya di seluruh dunia menggunakan berbagai alat dan bahan alami untuk menjaga kebersihan mulut mereka. Sikat gigi pertama kemungkinan besar ditemukan sekitar tahun 3000 SM berupa ranting berumbai yang dikembangkan oleh orang Babilonia dan Mesir. Selain itu, orang Mesir juga menggunakan campuran bahan alami, seperti abu dan garam, untuk membersihkan gigi.

Pada tahun 1600 SM, orang Cina menggunakan sikat gigi yang terbuat dari bulu binatang yang dipasang pada batang bambu. Bulu-bulu ini digunakan untuk menyikat gigi dan menjaga kebersihan mulut. Mereka juga mengembangkan tongkat kunyah yang terbuat dari ranting pohon aromatik untuk menyegarkan napas.

Pada tahun 1780, William Addis dari Inggris menciptakan sikat gigi modern pertama dengan gagang dari tulang sapi dan bulu babi untuk bagian sikatnya. Pada tahun 1938, Wallace H. Carohers menciptakan bulu sikat dari nilon yang lebih disukai karena tekstur yang lebih dapat diatur dan biaya produksi yang lebih murah. Sikat gigi elektrik pertama kali diciptakan pada tahun 1939. Namun, sikat gigi elektrik pertama yang banyak digunakan di Amerika Serikat baru muncul pada tahun 1960.

Di dunia Arab, penggunaan siwak (atau miswak) sebagai alat pembersih gigi telah ada sejak zaman pra-Islam. Siwak adalah ranting dari pohon Salvadora persica, yang dikenal juga dengan nama pohon arak. Dalam tradisi Arab, siwak sudah digunakan untuk menjaga kebersihan mulut dan gigi. Siwak menjadi sangat populer di kalangan masyarakat Arab karena sifatnya yang alami dan mudah ditemukan. Selain itu, siwak dipercaya memiliki manfaat kesehatan gigi dan mulut, seperti mengatasi bau mulut dan menjaga kesehatan gigi serta gusi.

Rasulullah SAW sangat menekankan pentingnya menjaga kebersihan, baik kebersihan tubuh, pakaian, maupun mulut. Salah satu cara yang diajarkan oleh Rasulullah adalah dengan menggunakan siwak untuk membersihkan gigi dan mulut. Ada banyak hadits yang menyebutkan keutamaan penggunaan siwak.

Dari 'Aisyah ra bahwa Nabi SAW bersabda, "Siwak itu pembersih mulut dan (penyebab) keridaan Tuhan." (HR. An-Nasai dan Ibnu Khuzaimah). Hadits ini menunjukkan bahwa penggunaan siwak bukan hanya untuk kebersihan fisik, tetapi juga untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan menjaga kebersihan mulut.

Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda, "Seandainya tidak memberatkan umatku---atau tidak memberatkan manusia---, aku pasti memerintahkan mereka untuk bersiwak bersamaan dengan setiap kali shalat." (Muttafaqun 'alaih). Dari Hudzaifah ra, ia berkata, "Apabila Rasulullah SAW bangun malam, beliau menggosok mulutnya dengan siwak." (Muttafaqun 'alaih). Dari hadits-hadits di atas, kita dapat melihat bahwa siwak bukan hanya dianjurkan sebagai alat kebersihan, tetapi juga merupakan sunnah yang sangat dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Siwak mengandung berbagai senyawa aktif yang dapat membantu menjaga kesehatan gigi dan mulut. Resin melindungi gigi dari karies. Silika melawan plak dan memutihkan gigi. Alkaloid memiliki efek antibakteri dan antijamur. Vitamin C membantu memperbaiki jaringan dan mencegah kerusakan gigi dan mulut. Kalsium memberikan mineral pada enamel gigi. Fluorida dan klorida membantu dalam mineralisasi dan penting untuk kebersihan mulut. Asam tanat atau tanin mengurangi perkembangan plak dan radang gusi. Sodium bicarbonate berperan sebagai pemutih gigi alami. Minyak atsiri memberikan aroma segar dan merangsang produksi air liur.

Beberapa manfaat siwak untuk kesehatan gigi dan mulut antara lain mencegah gigi berlubang, menyembuhkan sariawan, menghilangkan bau mulut, mencegah terbentuknya plak gigi, dan melindungi gusi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun