Film Scream (1996) adalah salah satu film horor yang paling ikonik dalam sejarah perfilman modern. Disutradarai oleh Wes Craven dan ditulis oleh Kevin Williamson, Scream berhasil menggabungkan elemen-elemen horor klasik dengan kecerdasan dan kesadaran diri terhadap genre itu sendiri.
Proses produksinya bermula pada awal 1990-an. Kevin Williamson, penulis skrip film ini, terinspirasi oleh kejadian nyata pembunuhan yang terjadi di Gainesville, Florida, pada tahun 1990, yang dikenal dengan sebutan 'Gainesville Ripper'. Dari peristiwa tersebut, Williamson menciptakan sebuah skenario yang menantang konvensi-konvensi dalam genre horor slasher yang telah banyak digunakan sejak era 1970-an dan 1980-an.
Meskipun ide awalnya terinspirasi oleh pembunuhan nyata, Scream jauh dari film yang realistis atau berdasarkan kejadian nyata. Film ini lebih merupakan penghormatan dan parodi terhadap film-film slasher klasik, dengan banyak referensi kepada film-film horor terkenal seperti Halloween (1978), Friday the 13th (1980), dan Psycho (1960).
Kevin menghabiskan sekitar tiga minggu untuk menulis naskahnya, yang kemudian dibeli oleh Miramax dengan harga $400.000. Scream memiliki banyak referensi budaya pop yang memecah tembok keempat (breaking the fourth wall). Karakter-karakter di dalamnya bahkan menyebutkan aturan-aturan yang harus diikuti dalam film horor, seperti "jangan pernah pergi ke ruangan gelap sendirian" atau "jangan membuka pintu tanpa memeriksa siapa yang ada di luar."
Wes Craven, yang sebelumnya terkenal dengan film A Nightmare on Elm Street (1984), didapuk untuk menjadi sutradara. Ia awalnya tidak tertarik pada naskah Scream. Namun, setelah membaca lebih lanjut, Wes melihat potensi besar dalam film ini, terutama dalam hal menyatukan elemen-elemen horor dengan kecerdasan dan humor.
Miramax Films yang pada waktu itu dipimpin oleh Bob dan Harvey Weinstein sedang berkembang pesat. Scream adalah salah satu proyek besar mereka yang pertama kali menembus pasar mainstream.
Pemilihan aktor yang sebagian besar masih muda dan relatif kurang dikenal saat itu justru menjadi keputusan yang cerdas, karena para pemain dapat memberikan nuansa segar dan autentik pada karakter mereka.
Sidney Prescott adalah karakter utama, seorang remaja yang menjadi target dari pembunuh bertopeng Ghostface. Neve Campbell sebelumnya dikenal karena perannya dalam serial Party of Five, namun Scream adalah peran yang benar-benar melambungkan namanya.
Pemilihan Drew Barrymore sebagai Casey Becker, korban pertama Ghostface, adalah kejutan besar. Banyak penonton mengira bahwa Barrymore akan menjadi bintang utama film ini, namun ia dibunuh di awal film, yang menambah elemen kejutan dan mengubah ekspektasi penonton.
Kevin Williamson berbagi cerita mengenai asal-usul topeng Ghostface. Menurutnya, topeng itu awalnya ditemukan di dalam sebuah kotak barang di garasi saat mereka mencari lokasi untuk film. "Kami bertanya kepada pemiliknya, apakah kami bisa mengambilnya? Karena Wes melihat topeng itu dan berkata, 'Ini seperti lukisan The Scream yang terkenal,'" kata Kevin.
Lukisan The Scream karya Edvard Munch, yang diperkirakan selesai pada tahun 1893, menggambarkan seseorang yang sedang berteriak. Lukisan tersebut, yang terkenal dengan warna merahnya, konon terinspirasi dari kenangan Munch akan langit kemerahan akibat letusan Gunung Krakatau pada 1883, yang dampaknya terasa hingga 1884.
Kevin dan Wes kemudian membawanya ke tim produksi untuk mendesain topeng yang lebih menakutkan. "Tim produksi membuat sekitar 20 desain berbeda, tapi semuanya ditolak. Lalu kami pikir, 'Kenapa tidak kita gunakan saja topeng ini?' Karena dalam naskah, itu dijelaskan sebagai topeng Halloween yang dijual di toko-toko," lanjut Kevin. Sejak itu, topeng Ghostface, dengan wajah putih dan mulut menganga, menjadi simbol dari film Scream.
Scream mulai syuting pada bulan Juli 1996 di lokasi-lokasi yang sebagian besar terletak di daerah sekitar Los Angeles, California. Beberapa lokasi penting dalam film ini termasuk rumah-rumah di lingkungan suburban, serta sekolah dan rumah sakit yang digunakan untuk menggambarkan latar cerita.
Musik dalam Scream digarap oleh Marco Beltrami. Skor musiknya sangat membantu menciptakan suasana tegang dan mencekam. Selain itu, soundtrack film ini juga termasuk lagu-lagu yang sangat populer pada saat itu, termasuk Red Right Hand oleh Nick Cave and the Bad Seeds yang menjadi lagu pembuka dan semacam lagu tema untuk karakter Ghostface.
Film ini dirilis pada tanggal 20 Desember 1996, dan berhasil meraih sukses besar. Film ini menghabiskan sekitar $15 juta untuk produksi dan berhasil meraup lebih dari $173 juta di box office dunia. Keberhasilan ini menjadikannya salah satu film horor paling menguntungkan pada saat itu.
Keberhasilan Scream memicu gelombang film horor serupa di akhir 1990-an dan awal 2000-an, termasuk film-film seperti I Know What You Did Last Summer (1997), Urban Legend (1998), dan The Faculty (1998). Keberhasilan Scream menjadikannya bukan hanya sekadar film, tetapi juga bagian dari warisan budaya pop horor yang tak lekang oleh waktu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H