Meskipun banyak adegan tidak menggunakan musik latar yang jelas, film ini kaya akan efek suara atmosferik yang menambah kesan ketegangan dan horor. Kubrick bekerja dengan komposer Wendy Carlos, yang menciptakan beberapa musik untuk film ini, serta dengan beberapa komposer lain untuk menciptakan musik yang sesuai dengan nuansa film.
Setelah syuting selesai, Kubrick dan timnya masuk ke fase pasca-produksi. Proses editing berlangsung lama, karena Kubrick ingin memastikan setiap detil film sesuai dengan visinya. The Shining memanfaatkan editing yang sangat khusus untuk menciptakan efek visual yang mempengaruhi perasaan ketegangan dan kegilaan. Salah satu teknik yang digunakan adalah penyuntingan yang cepat dan tidak terduga, yang membuat penonton merasa seperti berada dalam keadaan cemas tanpa kontrol.
Film ini dirilis pada 23 Mei 1980, dan meskipun pada awalnya mendapat kritik beragam, seiring berjalannya waktu, The Shining semakin diterima sebagai salah satu film horor terbaik yang pernah dibuat. The Shining adalah sebuah contoh luar biasa tentang bagaimana proses produksi film yang intens dapat menghasilkan sebuah karya yang berkesan dalam sejarah perfilman. Setiap elemen dalam film ini bertujuan untuk menciptakan atmosfer yang menegangkan, yang pada akhirnya menjadikannya sebagai salah satu film horor yang paling dihormati hingga saat ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H