Mohon tunggu...
Ahmad R Madani
Ahmad R Madani Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis lagu, buku, komik, dan skenario film. Alumni ponpes Jombang, Bogor, dan Madinah. Menikah dengan seorang dokter. Menulis fiksi, film, religi, dan kesehatan. Semua akan dijadikan buku. Terima kasih sudah mampir.

Selanjutnya

Tutup

Film

Stres Syuting Rambut Sampai Rontok

19 November 2024   14:37 Diperbarui: 19 November 2024   14:46 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.cineclub.de/filmarchiv/1980/shining.html

The Shining (1980) yang disutradarai oleh Stanley Kubrick adalah salah satu film horor paling ikonik dalam sejarah perfilman. Diadaptasi dari novel karya Stephen King dengan judul yang sama, film ini dikenal dengan atmosfer yang menegangkan, penggunaan sinematografi yang inovatif, dan interpretasi psikologis yang mendalam. Proses produksinya, yang berlangsung antara 1978 hingga 1980, adalah sebuah perjalanan yang penuh tantangan dan kontroversi.

Kubrick, yang sebelumnya dikenal lewat karya-karya besar seperti 2001: A Space Odyssey (1968) dan A Clockwork Orange (1971), dikenal karena cara kerjanya yang sangat teliti dan obsesif. Pada awal 1977, Kubrick sempat mempertimbangkan untuk menyutradarai sebuah film fiksi ilmiah atau cerita fantasi lain. Tetapi saat membaca The Shining, ia merasa novel ini memberi peluang untuk eksplorasi psikologis yang mendalam. Kubrick membeli hak adaptasi novel ini dan mulai bekerja pada proyek tersebut.

Kubrick bekerja sama dengan penulis skenario Diane Johnson untuk mengadaptasi The Shining menjadi skrip layar lebar. Namun, perbedaan pandangan antara Kubrick dan King mengenai penafsiran cerita seringkali mencuat. Hal ini membuat hubungan antara Kubrick dan King menjadi tegang, dan King kemudian menyebut film ini sebagai adaptasi yang tidak memuaskan. Meskipun demikian, setelah dirilis, The Shining tetap menjadi karya yang diterima luas oleh penonton dan kritikus.

Salah satu keputusan penting dalam proses produksi adalah pemilihan Jack Nicholson untuk memerankan Jack Torrance. Nicholson, yang sudah dikenal luas sebagai aktor dengan kemampuan bertransformasi luar biasa, adalah pilihan yang sangat cocok untuk memerankan karakter yang mengalami perubahan psikologis yang ekstrem. Dalam The Shining, penampilannya menjadi salah satu elemen yang paling dikenang dalam sejarah film horor.

Peran Wendy Torrance, istri Jack, dimainkan oleh Shelley Duvall. Meskipun Duvall sebelumnya dikenal lewat beberapa peran film komedi, dalam The Shining, ia harus berperan sebagai wanita yang terjebak dalam situasi penuh teror dan stres. Duvall mengaku bahwa proses pembuatan film ini sangat menguras fisik dan mentalnya, terutama karena tekanan Kubrick yang seringkali keras. Kubrick meminta Duvall untuk terus berada dalam keadaan ketakutan yang ekstrem, dan ini berdampak pada kesehatan mental Duvall selama produksi.

Banyak adegan yang diambil ulang. Adegan Shelley Duvall menjelaskan kemampuan 'shine' pada anaknya, Danny Torrance, diambil 148 kali. Adegan Wendy Torrance memukul Jack Torrance dengan tongkat baseball, Duvall harus melakukan adegan tersebut sebanyak 127 kali. Shelley Duvall mengalami stres dan rambutnya rontok. Duvall mengaku menangis hingga belasan jam sehari saat syuting.

Sebagian besar film ini syuting di sebuah hotel yang disebut Overlook Hotel, yang di dalam film menjadi tempat utama Jack Torrance bekerja sebagai penjaga musim dingin. Namun, hotel ini sebenarnya tidak ada dalam kehidupan nyata. Sebagian besar pengambilan gambar dilakukan di Elstree Studios di Inggris, dengan beberapa bagian eksternal diambil di The Stanley Hotel di Estes Park, Colorado. Hotel itu memiliki sejarah berhantu dan menginspirasi King untuk menulis The Shining. King tinggal di kamar 217 hotel tersebut pada tahun 1974.

Desain set yang sangat rinci dan penuh perhatian menjadi ciri khas dalam film ini. Untuk menciptakan perasaan terisolasi dan mencekam, Kubrick bekerja sama dengan desainer set Roy Walker untuk mendesain lorong-lorong hotel yang tampak tak berujung, serta ruang-ruang yang besar dan kosong, yang menciptakan rasa ketidaknyamanan.

Kubrick bekerja dengan sinematografer John Alcott, yang sebelumnya juga bekerja dengan Kubrick dalam A Clockwork Orange. Mereka mengembangkan teknik pemotretan yang sangat khas untuk The Shining. Salah satu teknik yang paling terkenal adalah penggunaan steadicam yang memungkinkan pengambilan gambar dengan kamera bergerak mulus dalam berbagai situasi, menciptakan efek ketegangan yang semakin memperburuk atmosfer horor.

Kamera sering kali bergerak lambat atau berputar di sekitar karakter untuk menekankan kesendirian mereka. Alcott dan Kubrick juga bermain dengan pencahayaan yang dramatis, memanfaatkan bayangan untuk menciptakan ketegangan dan momen-momen yang tidak terduga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun