The Omen (1976) adalah salah satu film pertama yang mengangkat tema tentang seorang anak yang menjadi Antikristus, yang kemudian mempengaruhi banyak film horor serupa yang datang setelahnya. Film ini menjadi sangat terkenal karena penggambaran tematiknya yang berkaitan dengan kejahatan dan anak setan, serta serangkaian kejadian misterius yang melibatkan pemain dan kru selama produksi sehingga tersiar rumor kalau ini adalah film yang membawa kutukan.
The Omen awalnya muncul dari gagasan produser film horor Harvey Bernhard. Ia tertarik untuk membuat sebuah film yang mengangkat tema anak setan dan kiamat. Untuk itu, ia menghubungi penulis naskah David Seltzer. David terinspirasi oleh berbagai teks kuno mengenai ramalan apokaliptik dan ide tentang Antikristus. Setelah melakukan riset tentang legenda-legenda ini, ia menulis cerita tentang seorang anak laki-laki bernama Damien, yang dipilih untuk menjadi Antikristus. Naskah ini dipersiapkan dalam waktu yang relatif singkat, dan segera menarik perhatian beberapa studio besar, termasuk 20th Century Fox.
Sutradara Richard Donner, yang terkenal lewat film Superman (1978), dipilih untuk mengarahkan The Omen. Meskipun film ini merupakan genre horor pertama bagi Donner, ia berhasil memberikan sentuhan yang atmosferik dan menegangkan pada setiap adegan, yang menjadi salah satu faktor utama keberhasilan film ini.
Pemeran utama film ini dipilih dengan sangat hati-hati. Gregory Peck, aktor pemenang Oscar yang dikenal lewat perannya dalam To Kill a Mockingbird (1962), diminta untuk memerankan Robert Thorn, seorang diplomat Amerika yang mengadopsi Damien tanpa mengetahui bahwa anak tersebut adalah Antikristus. Selain Peck, terdapat juga Lee Remick sebagai ibu Damien, Katherine Thorn, serta anak kecil Harvey Stephens yang memerankan Damien. Harvey tidak pernah benar-benar berakting sebelumnya. Dia dipilih setelah audisi yang ketat karena wajahnya yang menampilkan ketenangan yang menakutkan, cocok dengan karakter Damien.
The Omen difilmkan di beberapa lokasi di Inggris, termasuk London dan beberapa desa di luar kota. Pengambilan gambar dilakukan dengan tujuan untuk menciptakan suasana yang suram dan menakutkan. Salah satu lokasi paling ikonik adalah di Gereja St. Mary, di mana terdapat adegan penting dalam plot film yang melibatkan Robert Thorn dan seorang pendeta.
Selain itu, film ini juga menampilkan sejumlah adegan yang diambil di lokasi-lokasi ikonik di luar negeri, seperti di Roma, Italia, yang turut memberikan nuansa internasional pada film tersebut. Film ini dikenal karena pengambilan gambar yang cermat, dengan penggunaan teknik pencahayaan dan komposisi gambar yang menegangkan.
Selama produksi The Omen, terjadi serangkaian kejadian misterius yang menambah aura mistis di sekitar film ini. Beberapa anggota kru dan pemain mengklaim mereka mengalami peristiwa-peristiwa aneh yang tidak bisa dijelaskan. Dalam perjalanan ke lokasi syuting di Inggris, pesawat yang membawa sutradara Richard Donner hampir saja jatuh. Pesawat itu tiba-tiba kehilangan daya di tengah perjalanan, namun berhasil mendarat dengan selamat.
Aktor Gregory Peck juga mengalami insiden yang aneh. Salah satu pesawat yang membawanya ke lokasi syuting disambar petir, namun ia selamat. Anehnya, pada saat yang sama, pesawat yang membawa beberapa kru film juga terkena sambaran petir, tetapi tidak ada yang terluka.
Istri dari special effect artist John Richardson tewas terpenggal dalam kecelakaan mobil di Ommen St. 66,6 km pada hari Jumat tanggal 13. Tim spesialis efek bernama James dan asistennya Liz Moore mengalami kecelakaan parah yang menyebabkan James terluka parah dan Liz tewas. Serangkaian kecelakaan aneh, mengerikan, dan tragis yang terjadi dalam produksi film ini bahkan telah menghasilkan sebuah film dokumenter berjudul The Curse of The Omen.
Salah satu elemen yang sangat mendalam dalam The Omen adalah musiknya. Komposer Jerry Goldsmith menciptakan skor yang sangat menakutkan dan mengesankan. Musiknya menciptakan suasana yang mencekam, terutama dengan penggunaan paduan suara anak-anak dan instrumen tradisional yang menciptakan kesan apokaliptik.
Lagu Ave Satani, salah satu bagian paling terkenal dari soundtrack, menjadi ikon dalam dunia horor. Lagu ini dipilih karena liriknya yang berhubungan langsung dengan tema Antikristus dan diulang beberapa kali dalam film, meningkatkan intensitas ketegangan dalam adegan-adegannya.
The Omen dirilis pada 25 Juni 1976 dan langsung memperoleh sukses besar, baik secara komersial maupun kritis. Dengan anggaran sekitar $2.8 juta, film ini berhasil meraup lebih dari $60 juta di box office domestik saja, menjadikannya salah satu film horor terlaris pada masanya. Kesuksesan ini membuka jalan untuk munculnya berbagai film bertema serupa, yang mengangkat tema Antikristus dan apokalips.
Film ini juga mendapatkan pujian atas penggambaran karakter-karakternya, atmosfer yang dibangun dengan sangat baik, serta penggunaan visual yang sangat efektif dalam menciptakan ketegangan.
The Omen tidak hanya sukses di box office, tetapi juga meninggalkan warisan yang abadi dalam dunia horor. Film ini menjadi salah satu referensi penting dalam genre horor, khususnya dalam subgenre film tentang Antikristus dan apokalips. The Omen juga berkontribusi dalam membangun ketertarikan terhadap tema-tema supernatural dan biblikal dalam film-film horor lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H