Intermittent Fasting (IF) adalah salah satu metode diet dengan cara berpuasa selang-seling. Diet ini telah menjadi salah satu tren kesehatan yang sangat populer dalam beberapa tahun terakhir. Banyak orang yang mengadopsinya untuk menurunkan berat badan, meningkatkan kesehatan metabolik, dan bahkan memperpanjang usia.
Diet selang-seling adalah pola makan yang melibatkan periode puasa bergantian dengan periode makan. Tujuannya bukan hanya untuk mengontrol asupan kalori, tetapi juga memberikan waktu bagi tubuh untuk menjalani proses regenerasi, detoksifikasi, dan perbaikan sel.
Diet ini memberikan tubuh waktu untuk 'beristirahat' dari proses pencernaan yang terus-menerus, memungkinkan tubuh untuk fokus pada perbaikan dan pembaruan sel, serta mengoptimalkan proses metabolisme.
Menariknya, praktik diet ini tidak hanya ditemukan dalam ilmu medis modern, tetapi juga memiliki akar yang sangat kuat dalam ajaran Islam, khususnya dalam bentuk puasa yang diajarkan oleh Nabi Daud as, istilah dalam program dietnya adalah alternate day fasting (ADF). Ada lima jenis IF, salah satunya adalah ADF.
Pola diet IF dilakukan dengan berpuasa dalam jangka waktu tertentu, seperti 12--40 jam. Selama berpuasa, kita diperbolehkan minum air putih atau minuman bebas kalori lainnya. Setelah berpuasa, kita bisa mengonsumsi makanan sehat dengan porsi normal.
Pada metode ADF, kita makan secara normal pada satu hari, dan pada hari berikutnya kita berpuasa atau makan dengan porsi kecil (kurang dari 500 kalori). ADF diyakini efektif menjaga kesehatan jantung, terutama bagi penderita obesitas. Namun, metode ini tidak disarankan untuk pemula karena berisiko tidak mendapatkan cukup nutrisi yang dapat memperburuk kesehatan sistem imun.
Baik puasa Nabi Daud maupun IF dan ADF memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Bedanya, puasa Nabi Daud merupakan anjuran dalam agama Islam, sedangkan IF dan ADF merupakan gaya hidup sehat.
Dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash, Rasulullah saw bersabda, "Dan sebaik-baiknya puasa di sisi Allah adalah puasa Daud." (HR. Bukhari). Puasa Nabi Daud adalah puasa yang dilakukan secara bergantian, yaitu puasa satu hari dan makan pada hari berikutnya. Puasa seperti ini bermanfaat untuk kesehatan tubuh, karena memberi tubuh waktu untuk mencerna makanan dengan lebih baik dan menghindari penumpukan racun.
Ilmu medis modern telah melakukan berbagai penelitian ilmiah yang menunjukkan bahwa diet selang-seling memberikan berbagai manfaat kesehatan, antara lain:
Pertama, menurunkan berat badan dan lemak tubuh. Diet selang-seling dapat membantu menurunkan berat badan dengan cara mengurangi jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh. Selain itu, puasa meningkatkan kadar norepinefrin (noradrenalin) dalam tubuh, yang merangsang pembakaran lemak lebih efektif. Selama periode puasa, tubuh juga beralih dari membakar glukosa menjadi membakar lemak untuk sumber energi.