Mohon tunggu...
Ahmad R Madani
Ahmad R Madani Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis lagu, buku, komik, dan skenario film. Alumni ponpes Jombang, Bogor, dan Madinah. Menikah dengan seorang dokter. Menulis fiksi, film, religi, dan kesehatan. Semua akan dijadikan buku. Terima kasih sudah mampir.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Muhammad Al-Fatih vs Dracula

10 November 2024   06:55 Diperbarui: 10 November 2024   06:56 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karakter Drakula pertama kali muncul dalam novel Dracula karya penulis Irlandia, Bram Stoker. Ia mulai menulis Dracula pada tahun 1881 dan membutuhkan waktu tujuh tahun untuk menyelesaikannya. Novelnya lalu diterbitkan pada tahun 1897. Dalam novel ini, Count Dracula digambarkan sebagai seorang vampir bangsawan asal Transylvania yang datang ke Inggris dengan tujuan mengubah seorang wanita muda, Mina Harker, menjadi vampir dan melanjutkan keturunannya di Inggris.

Meskipun Stoker yang mempopulerkan karakter Dracula, sosok vampir sendiri telah ada dalam berbagai mitos dan cerita rakyat sebelumnya. Namun, Dracula dalam karya Stoker menjadi arketipe vampir yang paling terkenal dalam sastra dan budaya populer, dan sejak itu banyak diadaptasi dalam berbagai bentuk media, termasuk film, teater, dan serial televisi.

Melihat kesamaan nama dari tokoh utama novel Dracula dan Vlad Tepes 'Dracula', maka tidak diragukan lagi kalau Bram Stoker memang mengambil nama itu dari tokoh sejarah asli. Dialah Vlad III, pangeran Wallachia (atau dalam bahasa Rumania, 'Valahia'), sebuah wilayah yang berbatasan dengan sungai Danube di selatan, yang memisahkannya dari negara-negara seperti Bulgaria. Di sebelah utara, Wallachia berbatasan dengan wilayah Transylvania dan Moldavia. Kini Wallachia menjadi bagian dari negara modern Rumania dan terdiri dari beberapa provinsi seperti Bucureti (ibu kota Rumania), Prahova, dan Dmbovia.

Vlad III bergelar Dracula, artinya 'Anak Naga'. Karena ayahnya, Vlad II, bergelar Dracul alias Sang Naga. Hal ini karena Vlad II adalah anggota Ordo Naga yang didirikan oleh Sigismund dari Luksemburg untuk mempertahankan Kekaisaran Romawi Suci dan menegakkan agama Kristen. Mereka adalah perkumpulan ksatria Kristen yang mengikuti tradisi Tentara Salib. Ordo tersebut memilih Santo George sebagai santo pelindungnya. Santo George terkenal karena kisah legendarisnya dalam membunuh seekor naga.

Salah satu film yang terinspirasi dari karakter Vlad Dracula adalah Dracula Untold (2014), sebuah film aksi epik fantasi gelap yang disutradarai oleh Gary Shore dalam debut film fiturnya, dan ditulis oleh Matt Sazama dan Burk Sharpless. Luke Evans memerankan Dracula, sementara Dominic Cooper menjadi Sultan Mehmed II.

Film ini merupakan sebuah film sesat dan menyesatkan dengan memutarbalikkan fakta dimana tokoh Vlad Dracula yang kejam dijadikan protagonis, sedangkan tokoh Muhammad Al-Fatih atau Sultan Mehmed II yang merupakan pahlawan Islam digambarkan sangat buruk. Film ini dicap sebagai film anti Islam. Bagaimana kisah aslinya? Mari kita simak fakta sejarah berikut ini.

Penaklukkan Konstantinopel adalah pencapaian prestasi besar umat Islam di masa lampau. Sejak zaman Khalifah Muawiyah di tahun 44 Hijriah, perang merebut kota penting itu dimulai. Baru pada masa Muhammad Al Fatih yang bergelar Sultan Mehmed II kota ini berhasil dikuasai sepenuhnya, yaitu di tahun 824 Hijriah atau 1453 M. Itulah kenapa ia mendapat julukan Al-Fatih alias Sang Penakluk. Penaklukan Konstantinopel menandai berakhirnya Kekaisaran Bizantium dan menjadikan Istanbul sebagai ibu kota Kesultanan Turki Utsmani atau Kekaisaran Ottoman.

Mehmed II adalah penguasa Utsmani ketujuh, mulai berkuasa pada tahun 1444. Ia dikenal sebagai pemimpin yang cakap dan mempunyai kepakaran dalam bidang kemiliteran, ilmu pengetahuan, matematika, dan menguasai delapan bahasa saat berumur 21 tahun. Dalam sejarah Islam, Mehmed II dikenal sebagai salah seorang pemimpin yang hebat sebagaimana Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi sang Pahlawan Perang Salib. Pemerintahan Mehmed II diwarnai dengan ekspansi besar-besaran di berbagai wilayah, baik di Eropa, Asia, maupun Afrika.

Salah satu yang terkena dampak ekspansi di daratan Eropa adalah Wallachia yang ada di Rumania. Menurut sejarah, Wallachia tidak pernah diserang. Vlad II dan Mehmed II sepakat membuat perjanjian. Intinya, Wallachia masuk dalam kekuasaan Islam, dan oleh karena itu harus memberikan jizyah atau semacam pajak.

Selain jizyah, Mehmed II meminta dua anak Vlad II dikirim ke Konstantinopel untuk belajar Islam. Kedua anak Vlad II ini bernama Vlad III atau Dracula dan Radu Cel Frumos. Radu menjadi seorang Muslim yang kemudian diangkat sebagai panglima perang. Vlad III masih tetap pada agama aslinya. Ia bahkan makin membenci Islam dan Kesultanan Turki seperti yang didoktrinkan ayahnya sejak kecil. Drakula memiliki impian, suatu saat ia akan jadi pemimpin tertinggi di Wallachia dan ganti menyerang umat Islam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun