Di Indonesia, jumlah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang memiliki program studi perfilman terus berkembang. Jurusan perfilman di SMK biasanya mencakup berbagai bidang, seperti Produksi Film dan Televisi, Animasi, Multimedia, dan Broadcasting. Sekolah-sekolah ini melatih siswa untuk bekerja di industri media, film, dan televisi, baik di sektor produksi, pengolahan, maupun distribusi konten.
Di SMK perfilman, siswa belajar berbagai keterampilan dan pengetahuan yang terkait dengan industri film dan media audiovisual. Kurikulum yang diajarkan di SMK perfilman dirancang untuk mempersiapkan siswa agar siap bekerja di berbagai bidang yang ada dalam industri perfilman, mulai dari produksi film, televisi, hingga media digital.
Dengan pelajaran yang komprehensif, lulusan SMK perfilman diharapkan memiliki keterampilan yang siap pakai untuk berkarier di berbagai posisi dalam produksi film dan televisi, baik sebagai teknisi, kreator, atau manajer produksi. Banyak sekolah SMK perfilman juga bekerja sama dengan industri perfilman untuk memberi siswa kesempatan melakukan magang atau terlibat dalam proyek film nyata, yang semakin mematangkan kemampuan mereka.
Saat ini hasil karya para pelajar SMK tidak lagi bisa dianggap sebelah mata. Film-film garapan mereka telah berhasil menorehkan prestasi tingkat nasional, bahkan internasional. Film berjudul Selendang karya MBC Pictures SMK Muhammadiyah 1 Yogya meraih juara pertama Short Movie Competition dalam ajang Moehi National Competition (MONACO) #7 2022. Selain itu meraih gelar Sinematografi Terbaik dan Film Terbaik dalam ajang Communication Festival (COMMFEST) 2022.
Film garapan Hika Production dari SMK HKTI 2 Purwareja-Klampok berhasil meraih penghargaan sebagai Karya Terbaik 1 Saraswati Award pada Festival Film Pelajar Jogja (FFPJ) 2018. Hika Production juga meraih Juara Film Fiksi Terbaik dan Film Fiksi Terfavorit dalam kompetisi fiksi pelajar Festival Film Purbalingga 2024. Selain itu, Hika Production juga meraih Juara 1 Film Terbaik Tingkat Nasional di Jofafest 2024.
Salah satu film animasi karya SMK Raden Umar Said (RUS) yang berjudul Unristing Your Heart berhasil meraih penghargaan internasional, yaitu menjadi pemenang di ajang HelloFest 2019. Juga menjadi nominasi dari Canberra Short Film 2019, Pune Short Film Festival 2019, dan The 20th Kansas Internasional Film Festival 2020.
Selain SMK, ada beberapa universitas dan institusi pendidikan tinggi yang menawarkan program studi atau jurusan terkait perfilman, baik pada jenjang sarjana (S1), magister (S2), maupun diploma. Program-program ini biasanya mencakup berbagai bidang, seperti produksi film, sinematografi, penulisan skenario, editing film, animasi, direksi, dan manajemen produksi.
Berikut adalah sebelas jurusan kuliah perfilman terbaik di Indonesia: Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Bina Nusantara (BINUS), Universitas Padjadjaran (UNPAD), Institut Seni Indonesia Yogyakarta (ISI Yogyakarta), Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Islam Negeri Jakarta (UIN Jakarta), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), dan Institut Seni Budaya Indonesia Bandung (ISBI Bandung).
Lalu apa kaitan antara para pelajar SMK dan mahasiswa perguruan tinggi jurusan perfilman dengan Karyawan Film dan Televisi (KFT)? Sebagaimana yang kita tahu bersama, organisasi profesi yang mewadahi para pekerja seni dan teknis di industri film dan televisi Indonesia ini akan menggelar Kongres ke-15 yang dijadwalkan berlangsung pada tanggal 2 dan 5 Desember 2024. Kongres kali ini menjadi momen penting karena membawa sejumlah perubahan signifikan. Ada sebuah wacana mengenai syarat keanggotaan yang ingin dibuat lebih inklusif dan terbuka untuk kalangan muda.
Sebelumnya, untuk menjadi anggota KFT, calon anggota diharuskan memiliki pengalaman profesional yang cukup atau sudah terlibat langsung dalam berbagai produksi film dan televisi dalam jangka waktu tertentu. Namun, seiring dengan berkembangnya industri perfilman dan televisi, serta perubahan di dunia pendidikan yang semakin relevan dengan tuntutan zaman, KFT diharapkan mau mengubah kebijakan keanggotaannya. Ke depan, semua lulusan SMK dan perguruan tinggi yang mengambil jurusan perfilman atau bidang terkait semoga bisa langsung mendaftar untuk menjadi anggota.
Wacana perubahan syarat keanggotaan ini nantinya akan dibahas dalam Kongres ke-15. Tujuan dari perubahan tersebut adalah untuk memberikan ruang yang lebih luas bagi generasi muda yang ingin terlibat lebih aktif dalam industri film dan televisi Indonesia. Para lulusan SMK dan perguruan tinggi jurusan perfilman nantinya dapat menjadi bagian dari komunitas profesional yang lebih besar, memperkaya pengalaman mereka, serta memperluas jaringan dalam industri kreatif yang terus berkembang.
Dengan semakin terbukanya kesempatan bagi lulusan SMK dan perguruan tinggi, prospek karir di industri film dan televisi semakin cerah. Sebagai anggota KFT, mereka tidak hanya mendapatkan akses ke berbagai pelatihan dan seminar, tetapi juga kesempatan untuk mengikuti proyek-proyek besar, memperluas jejaring profesional, dan meningkatkan daya saing dalam industri global.
Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dan berbagai organisasi perfilman lainnya yang terus berupaya membangun industri perfilman Indonesia menjadi lebih maju dan berkelanjutan. Peran serta generasi muda, yang kini memiliki peluang lebih besar, diharapkan dapat membawa inovasi dan semangat baru dalam dunia perfilman Indonesia.
Kongres ke-15 KFT akan menjadi ajang penting bagi para anggotanya untuk berdiskusi mengenai perkembangan industri film dan televisi tanah air. Beberapa topik lainnya yang akan dibahas antara lain adalah penguatan kualitas produksi, peningkatan kesejahteraan para pekerja film, serta upaya memajukan industri perfilman Indonesia di kancah internasional.
Selain itu, kongres ini juga akan membahas tantangan dan peluang yang dihadapi oleh pekerja film dan televisi dalam menghadapi era digital dan perkembangan teknologi baru, seperti streaming dan produksi konten berbasis digital.
Sebagai penutup, meskipun baru sebatas wacana, Kongres ke-15 KFT yang akan segera digelar ini menjadi titik balik bagi organisasi ini untuk memperkenalkan sistem keanggotaan yang lebih terbuka dan progresif. Harapannya ke depan, dengan adanya perubahan syarat keanggotaan, KFT berkomitmen untuk terus mendukung perkembangan industri perfilman dan televisi Indonesia dengan memperhatikan kebutuhan dan aspirasi anggotanya, serta memberikan ruang bagi para talenta muda yang siap berkontribusi. Ini adalah kesempatan emas untuk menjadi bagian dari komunitas profesional yang akan membantu mengembangkan karir para talenta muda di dunia perfilman Indonesia. Maju terus perfilman Indonesia!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H