Mohon tunggu...
Ahmad R Madani
Ahmad R Madani Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis lagu, buku, komik, dan skenario film. Alumni ponpes Jombang, Bogor, dan Madinah. Menikah dengan seorang dokter. Setelah menulis cerpen dan film di Kompasiana (akan dibukukan), sekarang menulis tema religi dan kesehatan. Terima kasih sudah mampir.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hara Hachi Bu, Mindful Eating, dan Cara Rasulullah Makan

2 November 2024   09:18 Diperbarui: 2 November 2024   09:18 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.grid.id/read/041756784/mengenal-hara-hachi-bu-diet-nafsu-makan-yang-bikin-panjang-umur?page=all

Selama hampir seribu tahun, Okinawa, sebuah kepulauan di Jepang, telah dikenal sebagai tempat dengan tingkat umur panjang yang luar biasa. Penduduk Okinawa yang berusia di atas 65 tahun memiliki harapan hidup tertinggi di dunia: pria diperkirakan hidup hingga sekitar 84 tahun, sementara wanita hampir 90 tahun. Mereka juga mengalami jauh lebih sedikit penyakit dibandingkan dengan orang Amerika, dengan hanya seperlima dari tingkat penyakit kardiovaskular, seperlima dari tingkat kanker payudara dan prostat, serta kurang dari setengah dari tingkat demensia yang terlihat pada orang Amerika seumuran.

Rahasia umur panjang penduduk Okinawa adalah karena prinsip makan yang berasal dari Jepang, yaitu hara hachi bu, sebuah ajaran Konfusianisme yang mengajarkan orang untuk makan sampai 80% kenyang. Frasa hara hachi bu dalam bahasa Jepang berarti 'makan sampai Anda delapan bagian (dari sepuluh) kenyang'. Konsep ini menekankan pentingnya kesadaran saat mengonsumsi makanan dan mendengarkan sinyal yang diberikan oleh tubuh. Dengan berhenti makan sebelum merasa benar-benar kenyang, seseorang dapat menurunkan risiko kelebihan berat badan dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

Hara hachi bu menjadi populer setelah disorot oleh Dan Buettner, seorang penulis, penjelajah, peneliti umur panjang, dan pembicara publik Amerika. Ia turut memproduksi serial dokumenter TV pemenang penghargaan Emmy sebanyak 3 kali Live to 100: Secrets of the Blue Zones yang diangkat dari bukunya dengan judul yang sama The Blue Zones: Rahasia Hidup Sehat Orang-orang Tertua di Dunia yang masuk The New York Times Best Seller.

Hara Hachi Bu menawarkan berbagai manfaat, antara lain pertama, pengendalian berat badan. Dengan membatasi asupan kalori, prinsip ini membantu mempertahankan berat badan yang sehat. Penelitian menunjukkan bahwa mengatur porsi makanan dapat menurunkan risiko obesitas.

Kedua, pencernaan yang lebih baik. Mengonsumsi porsi yang lebih kecil membantu sistem pencernaan bekerja lebih efisien, yang pada gilirannya mendukung kesehatan usus dan penyerapan nutrisi.

Ketiga, peningkatan umur panjang. Beberapa penelitian, termasuk yang dilakukan di Okinawa, menunjukkan bahwa individu yang menerapkan prinsip hara hachi bu cenderung hidup lebih lama dan memiliki risiko penyakit kronis yang lebih rendah.

Keempat, mendukung kesehatan mental. Praktik mindful eating atau makan dengan kesadaran dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan yang terkait dengan makanan, serta memperbaiki hubungan seseorang dengan makanan.

Mindful eating adalah praktik makan dengan penuh kesadaran dan perhatian. Praktik ini melibatkan beberapa hal, antara lain mengonsumsi makanan tanpa gangguan, artinya hanya makan dan tidak melakukan kegiatan lain seperti menonton TV atau main gadget. Memfokuskan diri pada rasa, aroma, tekstur, dan sensasi makanan. Menyadari tanda-tanda lapar dan kenyang yang diberikan tubuh. Membedakan antara rasa lapar fisik dan emosional. Terakhir, menghargai makanan.  

Salah satu ciri khas mindful eating adalah makan secara perlahan. Makan perlahan dapat membantu seseorang menikmati makanan, mengetahui kapan harus berhenti makan, dan mencegah makan berlebihan.

Berikut adalah beberapa manfaat makan perlahan dalam mindful eating. Pertama, menjaga kesehatan pencernaan. Makan perlahan dapat mencegah perut kembung, mual, dan asam lambung naik (GERD). Kedua, menjaga berat badan. Makan perlahan memberi otak waktu untuk mengirim sinyal kenyang sehingga Anda tidak makan terlalu banyak. Dan ketiga, mencegah binge eating disorder dan emotional eating. Mindful eating dapat membantu Anda mengenali sinyal lapar dan kenyang sehingga porsi makan tidak berlebihan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun