Robin Hood: Prince of Thieves adalah film terlaris kedua tahun 1991. Film ini bercerita tentang Robin Hood (Kevin Costner), seorang pemuda yang kembali ke Inggris setelah berperang di Perang Salib. Setibanya di rumah, dia mendapati tanahnya hancur dan rakyatnya ditindas oleh Sheriff Nottingham. Bersama Azeem (Morgan Freeman), Robin membentuk kelompok pemberontak untuk melawan kezaliman Sheriff. Dia juga berjuang untuk memenangkan hati Lady Marian, sambil berusaha menginspirasi rakyat untuk berdiri melawan penindasan. Film ini menggabungkan aksi, petualangan, dan romansa dalam konteks perjuangan untuk keadilan.
Karakter Azeem tidak hanya menambah kedalaman cerita, tetapi juga memberikan perspektif baru tentang representasi orang Islam di Hollywood. Jack Shaheen dalam bukunya, Reel Bad Arabs, menyatakan bahwa Hollywood seringkali menampilkan karakter Muslim dengan cara yang negatif. Azeem adalah pengecualian. Karakter ini menunjukkan bahwa orang Islam bisa menjadi protagonis yang simpatik dan kompleks, jauh dari stereotip yang umum.
Nama panjang Azeem adalah Azeem Edin Bashir Al Bakir. Dia seorang pejuang bangsa Moor. Moor adalah istilah yang digunakan untuk merujuk kepada kelompok etnis dan budaya yang berasal dari wilayah Maghreb di Afrika Utara, khususnya Maroko, Aljazair, dan Tunisia. Istilah ini sering digunakan dalam konteks sejarah untuk menggambarkan Muslim yang berasal dari wilayah tersebut, terutama selama periode penaklukan dan penguasaan Spanyol dan Portugal pada Abad Pertengahan. Para Moor terkenal karena kontribusi mereka dalam ilmu pengetahuan, seni, dan arsitektur, serta pengaruh mereka terhadap budaya Eropa.
Azeem memiliki beberapa keunikan yang membedakannya dari karakter lain. Dari awal film, Azeem ditampilkan sebagai sosok yang cerdas, terpelajar, dan penuh integritas. Azeem menolak untuk mengkonsumsi alkohol, mencerminkan komitmennya terhadap nilai-nilai agama. Hal ini menjadi simbol dari disiplin dan integritas karakter.
Azeem menggunakan alat seperti binocular (kaca pembesar) untuk melihat pasukan musuh yang datang, menunjukkan kemampuannya yang lebih maju dalam hal teknologi dibandingkan dengan Robin Hood dan karakter lainnya. Ini mencerminkan latar belakangnya yang terpelajar dan cerdas.
Azeem juga menunjukkan keahlian dalam menggunakan bubuk mesiu untuk membuat bom, menambahkan dimensi lain pada karakternya sebagai sosok yang bukan hanya seorang pejuang, tetapi juga seorang inovator. Ini menunjukkan bahwa ia memiliki pengetahuan praktis yang tidak umum di kalangan karakter lainnya.
Di akhir film, saat pernikahan Robin dan Marian, Azeem adalah satu-satunya orang yang tidak menunduk kepada King Richard, meskipun dia menghormati otoritas raja. Sikap ini mencerminkan independensi dan martabatnya sebagai seorang Muslim yang hanya tunduk kepada Allah. Dia menunjukkan bahwa meskipun dia berasal dari latar belakang yang berbeda, dia tidak akan mengorbankan nilai-nilai dan prinsipnya.
Azeem juga diperlihatkan lebih bersih dan terawat dibandingkan Robin, yang sering kali digambarkan sebagai sosok yang lebih kasual dan kurang peduli terhadap penampilan. Saking baunya, Marian sampai menyuruh Robin mandi. Budaya orang Eropa pada Abad Pertengahan memang terkenal jarang mandi. Sedangkan Muslim era itu sudah mengenal sabun dan pemandian umum.
Karakter Azeem tidak hanya berfungsi sebagai pendamping Robin Hood, tetapi juga sebagai simbol dari keberagaman, pengetahuan, dan kemajuan. Dengan keahlian dan karakteristik yang kuat, Azeem menjadi representasi positif dari orang Islam dalam film, sekaligus mengedukasi penonton tentang nilai-nilai seperti persahabatan, kesetiaan, dan keberanian. Karakter ini memberikan dimensi yang lebih dalam pada cerita dan memperkaya diskusi tentang representasi budaya dalam film.
Azeem juga menjadi simbol persatuan, berfungsi sebagai jembatan antara budaya Timur dan Barat. Dia berkolaborasi dengan Robin Hood dan anggota kelompoknya untuk melawan kezaliman, menunjukkan bahwa nilai-nilai kemanusiaan dan persahabatan dapat melampaui perbedaan budaya dan agama.
Azeem memainkan peran kunci dalam film ini. Dalam banyak adegan, dia menunjukkan ketegasan dan kemandirian, tidak ragu untuk berdiri di samping Robin, bahkan dalam situasi yang sulit. Dialah yang membunuh Mortianna, penyihir dan penasihat jahat Sheriff Nottingham. Dia juga yang menyelamatkan nyawa Robin Hood. Ketika Robin dan kawan-kawannya dalam keadaan terdesak oleh pasukan Sheriff, Azeem memanggil rakyat Inggris untuk bersatu dengan Robin Hood melawan tirani. "English! English! Behold, Azeem Edin Bashir Al Bakir. I am not one of you, but I fight! I fight with Robin Hood. I fight against a tyrant who holds you under his boot! If you would be free men, then you must fight! Join us now, join Robin Hood!"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H