Joaquin Phoenix sangat layak meraih Piala Oscar berkat penampilannya sebagai Joker. Meskipun hanya pernah dinominasikan tiga kali sebelumnya, ia berhasil memenangkan hati penonton dengan ekspresi dan gerakan yang menggambarkan kesakitan Arthur Fleck secara mendalam.
Lalu bagaimana dengan sekuelnya? Joker: Folie Deux menunjukkan bahwa tidak semua film brilian membutuhkan sekuel. Dengan pendekatan musikal yang diambil oleh sutradara Todd Phillips, film ini menghadirkan banyak tanda tanya, terutama setelah keberhasilan Joker yang penuh nuansa psychological thriller.
Meskipun ada momen menarik di awal, keseluruhan penulisan cerita terasa kurang solid dan tidak sebanding dengan film pertamanya. Fokus cerita beralih antara romansa getir dan persidangan Arthur, tetapi terasa tidak memiliki identitas yang jelas. Penonton hanya diajak mengikuti kehidupan sehari-hari Arthur Fleck tanpa pemahaman yang mendalam tentang Harley Quinn.
Elemen musikal yang awalnya megah malah menjadi berlebihan dan mengganggu alur cerita. Meskipun visual dan penyutradaraan Phillips tetap menarik, terasa mengecewakan jika dibandingkan dengan film Joker yang fenomenal. Terlalu eksperimental sehingga berakibat fatal. Meskipun penampilan Lady Gaga sangat mengesankan dan Joaquin Phoenix tetap meyakinkan, film ini tidak mampu menandingi kehebatan film pertamanya. Satu kata: membosankan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H