Mohon tunggu...
Ahmad R Madani
Ahmad R Madani Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis lagu, buku, komik, dan skenario film. Alumni ponpes Jombang, Bogor, dan Madinah. Menikah dengan seorang dokter. Setelah menulis cerpen dan film di Kompasiana (akan dibukukan), sekarang menulis tema religi dan kesehatan. Terima kasih sudah mampir.

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Adegan Klise dalam Film

21 Oktober 2024   17:47 Diperbarui: 25 Oktober 2024   13:49 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film La La Land (2016) dibintangi Ryan Gosling dan Emma Stone | IMDb via Kompas.com

Twist ending adalah salah satu alat naratif yang paling sering digunakan dalam film thriller dan horor. Meskipun sering kali menjadi klise, ketika berhasil dilakukan, twist ending bisa mengejutkan penonton dan meninggalkan kesan yang mendalam. 

Salah satu contoh terbaik dari twist ending yang sukses adalah dalam film The Sixth Sense (1999) karya M. Night Shyamalan. The Sixth Sense meraih pendapatan lebih dari $670 juta di seluruh dunia dan dinominasikan untuk enam Academy Awards, termasuk Best Picture. Twist ending film ini menjadi salah satu yang paling ikonik dalam sejarah film, dan sering kali menjadi referensi dalam budaya populer.

Masih banyak adegan klise lainnya, seperti pengakuan cinta di tempat umum, karakter yang ternyata punya masa lalu gelap, adegan memilih antara dua pilihan, pertarungan antara kebaikan dan kejahatan, momen keceriaan di akhir film dan lain-lain.

Menggunakan klise dalam film adalah cara yang efektif untuk membangun koneksi dengan penonton. Seiring dengan perkembangan film, sutradara dan penulis skenario semakin kreatif dalam memadukan elemen klise dengan sentuhan baru. 

Beberapa film terbaru menggunakan subversi klise dengan cara yang berbeda untuk mengejutkan penonton. Contohnya Scream (1996). Film horor biasanya memiliki karakter yang melakukan kesalahan yang menyebabkan kematian mereka. Tapi karakter-karakter dalam Scream secara sadar menyadari dan membahas klise film horor, membuat mereka lebih cerdas dan berusaha menghindarinya.

Meskipun sering kali dianggap klise, adegan-adegan tertentu dalam film memiliki daya tarik yang kuat dan mampu menciptakan momen yang ikonik. Dengan eksekusi yang tepat, klise-klise ini bukan hanya diterima oleh penonton, tetapi juga diingat sebagai bagian penting dari sejarah perfilman. Data dan fakta menunjukkan bahwa klise-klise ini, ketika berhasil, dapat memberikan dampak yang signifikan baik secara emosional maupun komersial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun