Mohon tunggu...
Ahmad R Madani
Ahmad R Madani Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis lagu, buku, komik, dan skenario film. Alumni ponpes Jombang, Bogor, dan Madinah. Menikah dengan seorang dokter. Menulis fiksi, film, religi, dan kesehatan. Semua akan dijadikan buku. Terima kasih sudah mampir.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Film Komersial Vs Film Eksperimental

6 Oktober 2024   15:02 Diperbarui: 6 Oktober 2024   15:15 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dunia sinema sangat beragam, dan di dalamnya terdapat dua pendekatan utama yang mencolok: film komersial dan film eksperimental. Keduanya memiliki tujuan, gaya, dan dampak yang berbeda dalam industri film dan budaya.

Film komersial adalah jenis film yang dirancang untuk mencapai kesuksesan finansial dan menarik penonton sebanyak mungkin. Biasanya, film ini memiliki anggaran besar, pemasaran yang luas, dan mengikuti formula tertentu yang sudah terbukti efektif di box office.

Film komersial sering kali termasuk dalam genre aksi, fantasi, atau komedi romantis. Mereka biasanya memiliki durasi sekitar 90 hingga 150 menit, dengan alur cerita yang sederhana dan mudah dipahami. Film komersial sering kali menjadi bagian dari budaya populer, mempengaruhi tren mode, merchandise, dan bahkan bahasa sehari-hari.

Ada banyak contoh yang bisa kita sebutkan untuk film komersial. Di luar negeri ada Avatar (2009), Avangers: Endgame (2019), Titanic (1997), Star Wars: Episode VII - The Force Awakens (2015), Spider-Man: No Way Home (2021), Jurassic World (2015), The Lion King (2019) dan lain-lain.

Di Indonesia ada KKN Di Desa Penari (2022), Agak LAen (2024), Warkop DKI Reborn: Jangkrik Bos! Part 1 (2016), Pengabdi Setan 2: Communion (2022), Dilan (2018), Miracle in Cell No. 7 (2022), Sewu Dino (2019), Ipar Adalah Maut (2024) dan seterusnya.

Adapun film eksperimental adalah karya yang mengeksplorasi teknik dan gaya baru dalam penceritaan. Biasanya, film ini tidak mengikuti struktur naratif tradisional dan bisa jadi sulit dipahami oleh penonton umum. Tujuan utamanya adalah untuk mendorong batasan seni dan mengajak penonton berpikir kritis tentang medium film.

Meskipun film eksperimental sering kali tidak sukses di box office, mereka sering kali mendapatkan pengakuan kritis dan menjadi bahan studi di akademi film. Film eksperimental sering mempengaruhi sutradara mainstream. Misalnya, gaya visual dari David Lynch, Andrei Tarkovsky, dan  Alejandro Jodorowsky menginspirasi banyak pembuat film modern.

David Lynch adalah seorang sutradara, penulis, produser, dan seniman visual Amerika yang dikenal karena karya-karya unik dan surrealistanya. Ia sering kali menggambarkan tema-tema gelap dan kompleksitas psikologis, serta menciptakan atmosfer yang penuh misteri dan ketegangan. Beberapa ciri khas dari karya Lynch meliputi penggunaan suara yang mencolok, pencahayaan yang dramatis, dan narasi yang non-linear.

Gaya Lynch sering kali menciptakan pengalaman yang mendalam dan terkadang membingungkan bagi penontonnya. Ia dikenal dengan pendekatan yang berani dan eksperimental dalam bercerita, serta kemampuannya untuk menciptakan suasana yang mendebarkan dan misterius. Beberapa film terkenalnya antara lain Eraserhead (1977), Blue Velvet (1986), Wild at Heart (1990), Mulholland Drive (2001), Inland Empire (2006).

Andrei Tarkovsky adalah seorang sutradara dan penulis skenario asal Rusia yang dianggap sebagai salah satu pembuat film terbesar dalam sejarah sinema. Ia dikenal karena gaya sinematik yang unik dan tema-tema yang mendalam, sering kali mengeksplorasi spiritualitas, waktu, dan eksistensi manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun