Begitu OB itu muncul kembali di kantor, wajahnya dipenuhi keraguan, Bastian segera menghampirinya. "Saya minta maaf atas apa yang terjadi sebelumnya. Ini untuk anakmu. Semoga dia cepat sembuh," kata Bastian, menyerahkan amplop berisi uang.
Saat OB menerima amplop itu, Bastian merasakan seolah beban di pundaknya terangkat. Dalam sekejap, bau busuk yang menyelimutinya menghilang, digantikan oleh aroma segar yang memikat, seolah parfum mahal mengelilinginya.
Seketika, suasana kantor berubah. Pegawai-pegawai membuka hidung mereka, menyambut aroma baru yang menggantikan bau tidak sedap. Semua mata tertuju pada Bastian, terkejut dan penuh rasa hormat. Mereka melihat pemimpin mereka tidak hanya sukses dalam bisnis, tetapi juga memiliki empati dan hati yang besar.
Bastian tersenyum, merasakan kelegaan yang tak terhingga. Dalam sekejap, ia menyadari bahwa kesuksesan sejati bukan hanya tentang angka di laporan, melainkan tentang hubungan dan kasih sayang terhadap sesama. Ketika ia melihat OB pergi dengan senyum bahagia di wajahnya, ia tahu bahwa hidupnya kini berharga.
Sejak saat itu, setiap kali Bastian melangkah masuk ke ruang kantor, aroma segar mengikutinya. Bukan hanya parfum mahal, tetapi wangi dari tindakan baik yang dilakukannya. Ia menjadi pemimpin yang lebih baik, mengajarkan kepada semua orang di sekelilingnya bahwa kebaikan dan empati adalah kekuatan yang lebih berharga daripada apapun yang bisa ia raih dalam hidup.
TAMAT
"Tidak ada yang peduli seberapa banyak kamu tahu sampai mereka tahu seberapa besar kamu peduli." - Theodore Roosevelt
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H