Mohon tunggu...
Ahmad R Madani
Ahmad R Madani Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis lagu, buku, komik, dan skenario film. Alumni ponpes Jombang, Bogor, dan Madinah. Menikah dengan seorang dokter. Menulis fiksi, film, religi, dan kesehatan. Semua akan dijadikan buku. Terima kasih sudah mampir.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Suara Itu Kembali

29 September 2024   14:54 Diperbarui: 4 Oktober 2024   14:42 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Suara saya mungkin pernah hilang," katanya, "tapi itu hanya ketika saya memilih untuk bungkam. Kita semua memiliki suara, dan kita harus menggunakannya. Jika tidak, kezaliman akan terus berlanjut."

Pendengar terdiam, meresapi setiap kata. Ketika ia mulai bernyanyi, suara itu bagaikan aliran sungai yang jernih. Setiap nada mengalir dengan penuh kekuatan, mengisi ruangan dengan harapan.

Di luar panggung, Prisca merasa hatinya dipenuhi rasa syukur. Ia tidak lagi takut untuk bersuara. Setiap kali ia melihat ketidakadilan, mulutnya akan terbuka. Suara yang hilang kini menjadi suara yang tak terbendung, suara yang membela mereka yang tak bisa membela diri.

Melalui lagu-lagu dan pidatonya, Prisca mengingatkan dunia bahwa setiap suara penting. Keberaniannya mengubah hidupnya, dan hidup banyak orang. Suara yang pernah hilang kini menggema di setiap sudut, membangkitkan semangat perlawanan.

Hidupnya telah berubah, dan sekarang ia mengajak orang lain untuk tidak hanya mendengarkan, tetapi juga berbicara. Karena, di dunia yang penuh dengan kezaliman, setiap suara yang berani adalah harapan untuk perubahan.

TAMAT

"Orang yang melangkah paling jauh umumnya adalah mereka yang memiliki keinginan dan keberanian. Perahu yang aman tidak pernah beranjak jauh dari garis pantai." - Dale Carnegie.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun